Macam-macam Konjungsi atau Kata Sambung dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya

Konjungsi atau kata sambung merupakan salah satu dari kata tugas dalam bahasa Indonesia.  Konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan dua klausa atau lebih.

kata tugas yang menghubungkan seperti dan, atau, kalau, jikalau merupakan konjungsi atau kata sambung. Contoh konjung atau kata sambung adalah sebagai berikut.

  1. Sarah sedang menulis dan Ita sedang pergi bersama ibu.
  2. Kamu ingin makan soto atau makan sate.
  3. Saya mau berangkat kalau pekerjaan saya sudah selesai.

Macam-macam Konjungsi atau Kata Sambung dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya
Nah. Dari contoh di atas bahwa yang menghubungkan antara dua klausa adalah konjungsi atau kata sambung.

Tetapi konjungsi juga bisa menghubungkan dua kata atau frasa. Untuk lebih jelasnya mari kita bersama-sama mempelajari apa itu konjungsi, macam-macam konjungsi dan contohnya dalam bahasa Indonesia.

1. Konjungis atau kata sambung koordinatif
Konjungis atau kata sambung koordinatif adalah kata sambung yang fungsinya menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki sintaksis (hubungan kata dengan kata atau yang lainnya yang lebih dari itu).

Contoh Konjungsi atau kata sambung koordinatif

  • dan fungsinya hubungan penambahan
  • atau fungsinya hubungan pemilihan
  • tetapi fungsinya hubungan perlawanan

Konjungsi atau kata sambung koordinatif ini agak berbeda dengan konjungsi atau kata sambung yang lainnya.

Karena konjungsi atau kata sambung ini selain menghubungkan dua klausa juga dapat menghubungkan kata atau frasa. Meskipun frasa yang dihasilkan bukanlah frasa preposisional.

Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut:
  • Ayah dan ibu ingin jalan-jalan ke kota.
  • Dia sedang berbicara dengan saya dan adik saya.
  • Kamu mau minuman yang panas atau minuman yang dingin
  • Kamu atau aku yang pergi dari desa ini
  • Saya sebenarnya ingin belajar tetapi masih ada tugas di tempat kerja.
  • Saya bukannya ingin mencari rumah yang besar tetapi sederhana.
2. Konjungis atau kata sambung Subordinatif
Konjungis atau kata sambung Subordinatif adalah Konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu memiliki sintaksis yang sama.

Salah satu dari klausa itu merupakan induk kalimat dan yang satunya lagi anak kalimat. Berikut ini adalah kelompok-kelompok konjungsi atau kata sambung subordinatif.

  • Konjungsi subordinatif waktu: sebelum, ketika, sejak, sesudah, setelah, sehabis, selesai, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai. Contoh dalam kalimat : Pak Adi sudah berangkat sejak pagi tadi.
  • Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala Contoh dalam kalimat : Saya akan makan jika ada sambalnya.
  • Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, andaikan, umpanya, sekiranya. Contoh dalam kalimat : Dia mau saja berteman andaikan dia mau merubah sikapnya.
  • Konjungsi subordinatif tujuan: supaya, agar, agar supaya, biar. Contoh dalam kalimat :Maman harus giat bekerja agar jadi bintang di kelasnya
  • Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, meski(pun), sekalipun, walau(pun), sungguhpun, kendati (pun). Contoh dalam kalimat : Laki-laki itu tetap saja berlari meskipun salah satu kakinya terluka
  • Konjungsi subordinatif pemiripan: seolah-olah, seakan-akan, seperti, sebagai, laksana, sebagaimana. Contoh dalam kalimat : Anak kecil itu dekat dengannya seolah-olah dia kakaknya.
  • Konjungsi subordinatif  penyebaban : sebab, karena,oleh karena. Contoh dalam kalimat : Perutnya sakit karena jajan sembarangan
  • Konjungsi subordinatif  pengakibatan : (se)hingga, sampai(-sampai), maka(nya). Contoh dalam kalimat : Wanita itu tersipu malu sampai-sampai wajahnya merah merona
  • Konjungsi subordinatif  penjelasan : bahwa. Contoh dalam kalimat :  Ibu guru kami berkata bahwa belajarlah lebih giat lagi.
  • Konjungsi subordinatif  cara : dengan. Contoh dalam kalimat : Ayah mengusir nyamuk di rumah dengan obat nyamuk.

3. Konjungsi atau kata sambung korelatif
Konjungsi atau kata sambung korelatif adalah kata sambung yang  menghubungkan dua kata, frasa atau klausa, dan kedua dari unsur itu mempunyai derajat atau status sintaksis yang sama. Konjungsi atau kata sambung korelatif itu terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Misalnya
  • Baik … maupun …, (maupun) … Contoh dalam kalimat: Baik Pak Ferdi maupun istrinya suka sekali dengan buah apel.
  • Tidak hanya …, tetapi (…) juga … Contoh dalam kalimat: Tidak hanya didengarkan saja, tetapi kita juga harus bergerak
  • Demikian (rupa) … sehingga … Contoh dalam kalimat: suara tangis anak itu tangisnya demikian nyaringnya sehingga susah untuk dibujuk.
  • Apa(kah) … atau … Contoh dalam kalimat:  Apakah suka atau tidak suka, kita harus maju terus
  • Entah … entah … Contoh dalam kalimat: Entah tahu atau entah tidak tahu dia langsung pulang ke rumah
  • Jangankan …, … pun … Contoh dalam kalimat: Jangankan kita, ibunya pun sering dibentaknya.
4. Konjungi atau kata sambung antarkalimat
Berbeda dengan konjungsi atau kata sambung yang sebelumnya sudah dibahas. Konjungsi atau kata sambung menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya.

Konjungsi semacam ini dimulai dari sesuatu kalimat yang baru dan kalimat baru itu huruf pertamanya dimulai dengan huruf kapital. Di bawah ini contoh dari konjungsi antar kalimat.

  • Menyatakan kesedian melakukan sesuatu yang berbeda atau pun bertentangan dengan yang  dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi atau kata sambung adalah biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, Sungguhpun demikian/begitu, walaupun, Demikian/begitu. Contoh dalam kalimat adalah : Biarpun harta kami habis tetapi kami masih punya hati.
  • Menyatakan  kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat selanjutnya. Contoh konjungsi atau kata sambung adalah meskipun demikian/begitu, Kemudian, Sesudah itu, Setelah itu, Selanjutnya. Contoh dalam kalimat adalah Kami makan di rumah makan di seberang jalan itu kemudian kami singgah ke rumah ayahnya.
  • Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi atau kata sambung adalah tambahan pula, lagi pula, selain itu. Contoh dalam kalimat adalah : silakan jalan duluan lagi pula rumahnya juga tidak jauh.
  • Mengacu pada kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi atau kata sambung adalah sebaliknya. Contoh dalam kalimat adalah : Bapak itu selalu mengemukakan pendapatnya sebaliknya dia tidak mendengarkan pendapat orang lain.
  • Menyatakan keadaan sebenarnya contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah Sesungguhnya, bahwasanya Contoh dalam kalimat adalah : Pekerjaan itu memang berat. Sesungguhnya memang sudah ada yang meramalkannya.
  • Menyatakan penguatan keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah malah(an), bahkan. Contoh dalam kalimat adalah : Kami sudah mengetahui persoalan itu. Bahkan, Kami sudah lama mengetahuinya sebelum dia bergerak.
  • Menyatakan pertentangan keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah (akan) tetapi, namun Contoh dalam kalimat adalah : Kampung ini sudah aman. Akan tetapi kita harus waspada.
  • Menyatakan penyangkalan atau pertentangan terhadap pernyataan sebelumnya. Contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah kecuali itu
  • Menyatakan konsekuensi contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah dengan demikian
  • Menyatakan akitab contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah oleh karena itu, oleh sebab itu
  • Menyatakan peristiwa yang terjadi sebelum peristiwa itu dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi atau kata sambungnya adalah Sebelum itu Contoh dalam kalimat adalah : Anak-anak sudah mulai istirahat di kamar. Sebelum itu mereka sudah makan semua. 

Dari konjungsi atau kata sambung di atas merupakan kata penghubung antara dua kalimat yang utuh.

Karena dua kalimat itu terpisah jadi untuk menghubungkan dua kalimat tersebur haruslah ada konjungsi atau kata sambung.

Dan subjek dari kedua kalimat tersebut dipertahankan meskipun subjeknya sama dengan subjek sebelumnya.

5. Konjungsi atau kata sambung antarparagraf
Konjungsi atau kata sambung antarkalimat merupakan kata penghubung antara dua kalimat, begitu juga dengan konjungsi atau kata sambung antarparagraf.

Konjungsi atau kata sambung ini berfungsi untuk menghubungkan antarparagraf. Hubungannya dengan paragraf yang sebelumnya merupakan paragraf kandungan maknanya sama atau.

Ada dua jenis dalam konjungsi ini yaitu 
(1) yang sering dipakai contoh konjungsinya adalah adapun, akan hal, mengenai, dalam pada itu. contoh dalam kalimat untuk konjungsi atau kata sambung ini adalah
  • Adapun yang diceritakannya kepada kita bahwa ayahnya jarang pulang, ternyata sudah lama bekerja di perusahaan yang besar yang berada di kota Jayapura. 
  • Mengenai tugas yang diberikan kepada kami, mohon untuk dipikirkan lagi agar tidak ada kalangan yang merasa keberatan dengan keputusan yang sudah diambil pada hari ini.

(2) biasanya dipakai untuk naskah-naskah sastra lama. Adapun contoh konjunsinya adalah alkisah, arkian, sebermula, syahdan. contoh dalam kalimat untuk konjungsi  atau kata sambung ini adalah
  • alkisah pada zaman dulu ada seorang anak yang sedang dibesarkan oleh kakeknya di dekat hutan.
  • Syahdan ketika di tengah laut mereka berteriak minta tolong agar diselamatkan dari marabahaya yang menimpa mereka.
Dari penjelasan tentang konjungsi atau kata sambung di atas. Dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. konjungsi atau kata sambung koordinatif berfungsi untuk menghubungkan kata atau klausa yang setara.
  2. konjungsi atau kata sambung subordinatif berfungsi sebagai pembentuk anak kalimat.
  3. konjungsi atau kata sambung korelatif berfungsi sebagai pembentuk frasa atau kalimat
  4. konjungsi atau kata sambung antarkalimat berfungsi merangkai dua kalimat, tetapi kalimat-kalimat tersebut berdiri sendiri.
  5. konjungsi atau kata sambung antarparagraf berfungsi sebagai penghubung paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya.

Lihat Juga