Memahami Pola Alih Tutur dan Unsur-unsur Wacana Percakapan

Memahami Pola Alih Tutur dan Unsur-unsur Wacana Percakapan

Wacana lisan: Pola Alih Tutur Dalam Percakapan

A. Pengertian Alih Tutur 
Alih tutur yaitu peralihan tutur yang akan menimbulkan pergantian peran peserta dalam percakapan, percakapan yang baik selalu terjadi pergantian peran baik pembicara maupun pendengar. Peralihan tutur terjadi secara alami menurut suatu norma yang telah disepakati yaitu norma tidak tertulis. Maka Perbedaan percakapan dengan peristiwa tutur yang lain dapat dicontohkan:  Dalam diskusi yaitu pergantian tutur diatur secara ketat oleh moderator, disini terdapat pembatasan yang ketat dalam hal peralihan tutur misal waktu dibatasi tiga menit. Dalam percakapan alamiah, pembatasan seperti itu tidak akan pernah dijumpai.


Alih tutur yang terjadi dalam suatu percakapan ditentukan oleh kemauan dan tanggung-jawab para peserta percakapan, misalnya pergantian tutur akan berlangsung agak lamban dan akhirnya para peserta tidak saling mengambil alih peran pembicara. Namun, apabila para peserta percakapan masih ingin melanjutkan pembicara, peralihan tutur akan berlangsung dengan relatif cepat.


B. Model Alih Tutur Dalam Percakapan Di kelas

Menurut Allwright (1980:168-169) dalam meneliti pergantian tutur di kelas menemukan pergantian tutur yang tidak memenuhi kaidah tersebut. Menurut Allwright telah menemukan alih tutur yang tidak ditujukan kepadanya. Selain itu juga ditemukan bahwa dalam pemelihara percakapan di kelas, seorang siswa mengambil  alih giliran tanpa diminta. Dalam penelitian Allwright membedakan pola alih tutur dari sudut pandang pertama alih tutur dipandang dari segi pendengarnya, yaitu cara pendengar untuk mengambil giliran bicara. Alih tutur dilihat dari usaha pendengar angkat bicara. Berdasarkan usaha pendengarnya, pergantian tutur dinamai pengambilan aliran giliran.  


C. Pasangan Ujaran Terdekat 

Pola peralihan tutur yang menggunakan pasangan ujaran terdekat itu banyak digunakan oleh peserta didik percakapan, Menurut Cook (1989:53-57), Pasangan ujaran terdekat itu terjadi apabila ujaran seseorang dapat membuat suatu ujaran lain sebagai tanggapan. 
Contoh: Ujaran yang berupa salam akan memunculkan tanggapan yang berupa salam:ujaran panggilan akan memunculkan tanggapan yang berupa jawaban dan sebagainya. Selanjutnya Cook menjelaskan bahwa agar dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan ujaran yang dikemukakan sebelumnya, seorang peserta harus terlibat dalam penilaian setiap ujaran mitra tuturnya sehingga yang bersangkutan dapat menanggapi ujaran tersebut secara tepat. 


D. Alih Tutur Dalam Percakapan Sehari-hari

Dalam percakapan sehari-hari ,pergantian tutur berkenaan dengan pergantian peran pembicara dan pendengar. Sebuah percakapan ditandai dengan adanya perubahan peran dari pembicara bisa menjadi pendengar atau sebaliknya.Peristiwa pergantian peran itulah yang dinamakan peristiwa alih tutur. Peristiwa alih tutur dalam percakapan alamiah berbeda dengan percakapan di kelas seperti yang diteliti oleh  Allwright (1980).


Berdasarkan hasil penelitiannya, Allwright berhasil mendeskripsikan cara mengambil alih giliran bicara dan memberikan giliran bicara.

Cara memberikan giliran di kelas dilakukan dengan cara seperti berikut:
  1. Memberikan kesempatan pada peserta yang menginterupsi
  2. Memberikan giliran tanpa diminta
  3. Meminta secara pribadi penutur berikutnya (memilih penutur berikutnya)
  4. Meminta pada kelas 

Selanjutnya cara mengambil giliran bicara di kelas dapat dilakukan dengan 

  • Menerima giliran  sebagai tanggapan atas permintaan secara pribadi 
  • Mencuri giliran bicara yang sebenarnya diberikan pada orang lain
  • Mengambil alih giliran bicara secara bersama yang ditujukan pada umum (seluruh kelas)
  • Mengambil giliran bicara tanpa diminta dan kesempatan yang dimanfaatkan itu tersedia
  • Mengambil giliran bicara secara pribadi tanpa diminta,untuk menunjukkan bahwa dirinya memperhatikan
  • Mengambil giliran bicara secara pribadi pada waktu kesempatan bicara diberikan pada umumnya (misalnya dengan mengangkat tangan)
  • Mengambil giliran bicara secara pribadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung 
  • Gagal menanggapi permintaan untuk mengambil alih giliran secara pribadi.
E. Cara Mengambil Alih Giliran Bicara

Selain pola alih tutur yang mengikuti pasangan ujaran terdekat   tersebut, dalam peristiwa percakapan terdapat cara mengambil alih giliran bicara yaitu suatu cara seorang penutur atau pembicara yang hendak berbicara. Cara mengambil alih giliran bicara itu seperti dibawah ini.
  1. Memperoleh. Memperoleh giliran bicara merupakan suatu cara mengambil giliran bicara yang diberikan oleh pembicara terdahulu.
  2. Mencuri. Mencuri giliran bicara merupakan cara mengambil alih giliran bicara pada waktu   pembicara yang terdahulu belum selesai berbicara,  tetapi ia dalam keadaan lengah.
  3. Merebut. Merebut merupakan cara mengambil alih giliran bicara pada saat pembicara yang terdahulu sedang berbicara dan masih ingin melanjutkannya.
  4. Mengganti . Mengganti merupakan cara mengambil alih giliran   bicara dengan cara mengganti atau melanjutkan bicara mitra tuturnya karena mitra tuturnya tidak mampu meneruskan bicara.
  5. Menciptakan. Menciptakan merupakan cara mengambil giliran dengan menciptakan inisiatif atau reinisiasi sehingga tercipta pertukaran baru atau berikutnya.
  6. Melanjutkan. Melanjutkan merupakan cara mengambil giliran bicara berikutnya karena mitra tuturnya tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan.

F. Pasangan Ujaran Terdekat dalam Percakapan 

Dalam pasangan ujaran terdekat merupakan salah satu pola atau bentuk alih tutur dan pasangan ujaran terdekat merupakan cara bagaimana untuk menentukan penutur berikutnya. Fungsi ujaran dalam percakapan adalah instrumental, personal, heuristik, dan imajinatif. Fungsi–fungsi ujaran tersebut dijelaskan secara ringkas seperti berikut.
  1. Fungsi Instrumental yaitu menggunakan unsur bahasa untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mendapatkan layanan yang baik.
  2. Fungsi regulator yaitu menggunakan unsur bahasa untuk mengontrol perilaku orang lain.
  3. Fungsi interaksional yaitu menggunakan unsur bahasa untuk melakukan hubungan timbal balik dengan yang lain.
  4. Fungsi personal yaitu menggunakan unsur bahasa untuk mengekspresikan keunikan dirinya.
  5. Heuristik yaitu menggunakan unsur bahasa sebagai alat untuk mempelajari dunia sekelilingnya.
  6. Imajinatif yaitu menggunakan unsur bahasa sebagai alat untuk menciptakan sebuah lingkungan atau gambaran.

Pasangan ujaran dalam percakapan yaitu:
  1. Pasangan tanya jawab. Pasangan Tanya jawab merupakan dua pasangan ujaran yang berupa pertanyaan dan jawaban. Ujaran yang pertama berupa kalimat pertanyaan dan ujaran yang kedua berupa jawaban.
  2. Pasangan pujian menerima dan menolak. Pada percakapan sehari-hari juga dapat ditemukan pasangan ujaran terdekat yang berupa pujian penerimaan dan pujian penolakan.
  3. Pasangan keluhan dan alasanKeluhan merupakan tindak tutur yng diungkapkan karena pembicara tidak menyukai atau puas atas sesuatu yang dilakukan atau ditampilkan oleh pendengar. 
  4. Pasangan ajakan persetujuan dan penolakan. Suatu ujaran digolongkan sebagai tindak tutur ajakan apabila ujaran itu diikuti oleh ucapan yang menunjukan persetujuan dan penolakan.
  5. Pasangan perintah perintah penerimaan, penolakan dan pembalikan. Dalam percakapan sehari-hari, ditemukan juga ujaran perintah yang berpasangan dengan penerimaan, penolakan, dan pembalikan.
  6. Pasangan tawaran penerimaan. Ujaran percakapan sehari-hari ditemukan juga berpasangan dengan penerimaan 
  7. Pasangan panggilan jawaban . Pasangan ujaran terdekat yang berupa panggilan dan jawaban sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari.. Pasangan ujaran permintaan izin pengabulan dan penolakan
Dalam percakapan sehari-hari, permintaan izin dapat dikabulkan dan juga dapat ditolak.