19 Kriteria Jurnal Ilmiah Internasional

Secara umum suatu publikasi ilmiah dikatakan beraspirasi internasional jika: Ditulis dalam salah satu bahasa PBB sehingga memiliki cakupan pembaca yang luas; Memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia; Penerbitannya dikelola secara terbuka sehingga melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, atau paling tidak setiap artikelnya diolah oleh pakar-pakar internasional melalui sistem penelaahan oleh mitra bestari dunia secara anonim; Penyumbang artikelnya berasal dari pelbagai negara yang lembaga-lembaganya memiliki pakar yang berspesialisasi dalam bidang kekhususan berkala. 

Sejalan dengan itu persebaran berkalanya juga mendunia karena dilanggan oleh pelbagai lembaga dan pakar dari berbagai negara yang berminat pada disiplin ilmu termaksud (Ditjen Dikti, 2009).

Kriteria Umum Jurnal Ilmiah Internasional (DP3M 2006)

  1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina)
  2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang diterima cepat terbit (rapid review) dan ada keteraturan terbit
  3. Jurnal berkualitas (prestige), bisa dilihat dari daftar penelaah naskahnya dan Editorial Board-nya yaitu pakar di bidangnya dalam dan luar negeri.
  4. Dibaca oleh banyak orang di bidangnya, bisa dilihat dari distribusi/peredarannya (circulation).
  5. Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation).
  6. Tercantum dalam Current Content dan sejenisnya (di PDII ada juga majalah abstrak yang disebut Fokus, tapi berbahasa Indonesia).
  7. Artikel yang dimuat berkualitas, bisa dilihat dari kemutakhiran topik dan daftar acuannya.
  8. Penyumbang artikel/naskah berasal dari banyak negara
  9. Penelaah berasal dari banyak negara yang terkemuka di bidangnya.
  10. Menawarkan off-prints/reprints.
  11. Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
  12. Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh dana.
  13. Bukan jurnal Jurusan, Fakultas, Universitas atau Lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan. Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.
  14. Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak
  15. Artikel yang dominan (kalau bisa > 80%), berupa artikel orisinil (hasil penelitian), bukan sekadar review atau ulasan.
  16. Kadar sumber acuan primer >80%, derajat kemutakhiran acuan >80%.
  17. Tersedia Indeks di setiap volume.
  18. Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah. Angka penolakan>60%
  19. Mempertimbangkan Impact Factor, yaitu : Faktor ini dihitung tahunan.