TANGGAPAN TERHADAP HASIL PENELITIAN BAHASA BANJAR FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA

TANGGAPAN TERHADAP HASIL PENELITIAN BAHASA BANJAR FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA
    Kajian tentang Frasa Nominal dalam bahasa Banjar Samarinda ini adalah kajian secara konseptual yang lebih menekankan pada bentuk-bentuk kata yang berbentuk frasa (kelompok kata). Bentuk frasa ini sering kali hadir dalam sebuah bentukan bahasa yang disebut kalimat. Namun, frasa ini bukanlah bentuk klausa, tetapi merupakan bagian terkecil dari klausa atau kalimat. 
    Selanjutnya, kajian secara konseptual ini yang digunakan untuk menentukan dan merumuskan bentuk atau struktur frasa dalam bahasa Banjar utamanya struktur frasa nominalnya. Metode analisisnya tentunya menggunakan konsep teoretis bahasa, yaitu menggunakan teoretis frasa yang ada dalam bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini untuk akan datang mampu memberikan gambaran bagaimana bentuk struktur yang benar frasa nominal dalam bahasa Banjar Samarinda.
    Bahasa Banjar Samarinda yang dipakai oleh masyarakat asli Samarinda. Penggunaannya sering dilakukan dalam kegiatan pergaulan antarsuku maupun kegiatan-kegiatan yang lainnya. BahasaBanjar yang digunakan ini merupakan bahasa yangtelah lama setelah perpindahan sekelompok penduduk dari Kalimantan Selatan.
    Bahasa yang dipakai oleh setiap masyarakat di suatu daerah, biasanya memiliki karakter yang berbeda dengan daerah-daerah yang lain. Karakter berbeda inilah yang membedakan antara satu bahasa daerah dengan bahasa daerah yang lain. Ciri khas tersebut pada khususnya terdapat pada kata atau kelompok kata yang digunakan.
     Bahasa Banjar Samarinda secara ciri khas pada kata atau kelompok kata memungkin terdapat sesuatu yang lain dibandingkan dengan bahasa daerah yang lain. Misalnya, pada kelompok kata seperti Frasa. Frasa dalam bahasa Banjar Samarinda meliputi bentuk seperti, Frasa Nominal,Frasa Verbal, Frasa Adjektival, dan Frasa Numeralia.
     Bentuk frasa nominal dalam bahasa Banjar Samarinda mempunyai beberapa bentuk. Bentuk bentuk frasa nonima yang berupa nomina sebagai unsur inti diikuti nonima, adjektiva, verba,numeralia, adverbial, frasa posposional, dan pronimna (penunjuk) sebagai pewatasnya (atribut).
    Uraian mengenai frasa nominal dalambahasa Banjar samarinda, seperti tampak padauraian berikut ini.
  1. Frasa nominal dengan pewatas nomina
  2. Frasa nominal dengan pewatas adjektiva
  3. Frasa nominal dengan pewatas verba
  4. Frasa nominal dengan pewatas numeralia
  5. Frasa nominal dengan pewatas pronominal(kata ganti penunjuk)
  6. Frasa nominal dengan pewatas adverbial
    Berdasarkan uraian pembahasan tentang frasa nominal dalam bahasa Banjar samarinda,dapat disimpulkan bahwa frasa nominal yangterdapat di dalam bahasa Banjar Samarinda dapat berbentuk:
  1. Frasa nomina dengan pewatas nomina, yaitu nomina/N (sebagai unsur inti) diikuti N/nomina (sebagai pewatasnya);
  2. Frasa nominal dengan pewatas adjektiva, yaitu N/nomina (sebagai unsur inti) diikuti Adjektiva/Adj (sebagai pewatasnya);
  3. Frasa nominal dengan pewatas verba, yaitu nomina?N (sebagai unsur inti) diikuti V/verba (sebagai pewatasnya);
  4. Frasa nominal dengan pewatas numeralia,yaitu nomina/N (sebagai unsur inti) diikuti numeralia/Num (sebagai pewatasnya);
  5. Frasa nominal dengan pewatas adverbial, yaitu N/nomina (sebagai unsure inti) diikuti adverbial/Adv (sebagai pewatasnya);
  6. Frasa nominal dengan pewatas frasa posposisional, yaitu N/nomina (sebagai unsur inti) diikuti F pos./Frasa posposisional (sebagai pewatasnya);
  7. Frasa nominal dengan pewatas pronominal (kata ganti penunjuk), yaitu N/nomina (sebagai unsur inti) diikuti Pron./pronominal/kata ganti penunjuk (sebagai pewatasnya).