Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Peradaban Barat

Sejarah telah mencatat bahwa kekayaan Kepulauan Nusantara begitu luar biasa.. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau Kepulauan Nusantara atau Indonesia ini menarik perhatian kongsi-kongsi Eropa untuk melakukan kolonisasi. Selain itu, karena kekayaan Indonesia maka terjadilah perebutan hegemoni di antara bangsa-bangsa Eropa yang ingin menjajah Indonesia.

Akibat penjajahan dan dominasi asing telah membuat jati diri dan budaya bangsa terancam dan menjadi rapuh. Begitu juga kehidupan sosial ekonomi menjadi tersendat. Kalau kita renungkan masalah-masalah tersebut bisa jadi berakar dari berkembangnya kultur kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia sejak abad ke-17.

Nah, setelah membaca kejadian diatas lalu muncul pertanyaan apakah kolonialisme dan imperialisme itu? sebelum kita masuk ke bagian kolonialisme dan imperialisme di Indonesia oleh bangsa barat. Yuk kita pelajari dulu pengertian dari kedua istilah paham tersebut. Simak kelanjutannya dibawah ini.

perkembangan kolonialisme dan imperialisme di barat

Dalam catatan sejarah, sistem koloni mulai muncul sejak jaman Yunani Kuno. Pada tahap-tahap perkembangannya, kolonial modern mulai tumbuh sejak abad ke 16. Selain itu ada juga yang menjadi cikal bakal politik kolonial modern yaitu banyaknya penemuan besar yang dilakukan oleh para pedagang Bangsa Barat (Eropa). Tujuan utama kolonialisme adalah kepentingan ekonomi. Kebanyakan koloni yang yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan bahan mentah. Faktor tersebut merupakan dampak dari terjadinya Revolusi Industri di Inggris.

Pengertian Kolonialisme

Istilah kolonialisme sendiri berasal dari kata koloni, yang dalam bahasa latinnya adalah coloni yang berarti tanah pemukiman atau tanah jajahan. Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah wilayah (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik melaui paksaan maupun dengan cara damai melalui penaklukan.

Kolonialisme juga bisa disebut sebagai Penjajahan, yaitu suatu sistem yang mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal. Kolonialisme memiliki tujuan untuk menguras habis sumber daya alam atau kekayaan alam dari negara yang dijadikannya sebagai tempat koloni untuk dibawa ke negara induk.

Kolonialisme berkembang pesat setelah perang dunia I. Sejarah kolonialisme Eropa dibagi dalam tiga peringkat. Pertama, dari abad ke-15 hingga Revolusi industri (1763) yang memperlihatkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis. Kedua, setelah Revolusi Industri hingga tahun 1870-an. Ketiga, dari tahun 1870-an hingga tahun 1914 ketika meletusnya Perang Dunia I yang merupakan puncak pertikaian kuasa-kuasa imperialis.

Jenis-Jenis Kolonialisme

Kolonialisme mempunyai macam atau jenis-jenis, antara lain sebagai berikut:

  1. Koloni Eksploitasi, adalah penguasaan suatu daerah atau wilayah untuk diambil semua tenaga penduduknya secara kerja paksa atau kerja rodi dan dikuras kekayaan alamnya untuk keperluan negera yang melakukan koloni (Negara penguasa).
  2. Koloni penduduk, merupakan penguasaan wilayah atau daerah baru yang caranya mengusir atau menghilangkan penduduk pribumi yang digantikan oleh pendatan yang membuat kedudukan penduduk pribumi menjadi diabaikan.
  3. Koloni deportasi, adalah wilayah koloni yang dipakai sebagai tempat membuat para narapidana yang tidak dapat diatasi oleh pemerintah.Banyak dari narapidana adalah narapidana yang memperoleh hukuman seumur hidup, yang mana mereke disuruh bekerja tanpa dibayar dibanding pemerintah harus memberikan makan mereka seumur hidup.
  4. Koloni domisili, Adalah penduduk suatu negara yang menempati wilayah koloni (asimilasi dan pendudukan)
  5. Koloni lebensraum, Adalah adanya ledakan penduduk pada suatu negara induk, menjadikan beberapa orang mencari ruang hidup pada wilayah baru.

Pengertian Imperialisme

Sedangkan istilah imperealisme berasal dari kata imperare, yang artinya daerah kekuasaan raja. Imperealisme merupakan suatu paham yang bertujuan untuk menjajah Negara lain guna mendapatkan kekuasaan dan keuntungan. Istilah imperealisme diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an yaitu Imperium Napoleon Bonaparte. Pada tahun ini, istilah tersebut diperkenalkan oleh penulis Inggris untuk menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukan oleh Kerajaan Inggris. Orang Inggris menganggap bahwa mereka yang paling berkuasa (Greater Britain) sebab mereka telah banyak menguasai dan menjajah di wilayah Asia dan Afrika. Mereka menganggap bahwasanya penjajahan bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah yang dinilai masih terbelakang serta untuk kebaikan dunia juga.

Dasar imperealisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebudayaan barat ke seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, imperealisme tidak hanya dilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan ke arah pembinaan sebuah Bangsa seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem pemerintahan.

Dua Macam Imperialisme

Sarjana Barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern yaitu sebagai berikut:

  1. Imperialisme Kuno adalah Negara-negara yang berhasil menaklukan atau menguasai negara-negara lain. Imperealisme kuno juga bisa diartikan Negara yang mempunyai suatu imperium seperti imperium Romawi, Turki Usmani, dan China. Seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris dan Perancis yang telah memperoleh jajahan di Asia, Amerika dan Afrika sebelum tahun 1870. Selain factor ekonomi (Gold) yaitu dengan menguasai daerah yang kaya akan sumber daya alamnya, tujuan imperealisme kuno juga tercakup faktor agama (Gospel) dan kajayaan (Glory).
  2. Imperialisme Modern bermula setelah Revolusi Industri di Inggris tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor pendorongnya ialah adanya kelebihan modal dan Barang di Negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , Negara-negara Eropa berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika dan Afrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah penyedia bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka. Imperealisme modern yang terjadi pasca revolsi industri di Inggris memiliki 3 tujuan, yaitu sebagai berikut:
    1. Mendapatkan daerah penghasil bahan baku industri.
    2. Mendapatkan daerah pemasaran bahan industri.
    3. Mendapatkan daerah untuk investasi jangka panjang.