5 Tips Untuk Menjadi Guru yang Pantas Diteladani

Pembelajaran di kelas bisa berhasil kalau gurunya dapat menjadi panutan, pegangan, sekaligus teladan yang mampu mengelola kelas dengan baik. Berkat cara mereka melakukan pembinaan, didikan dan dibarengi dengan moralitas dan teladan yang baik, bisa melahirkan siswa-siswi yang berprestasi, minimal setiap langkah dan ucapannya dikenang dan menjadi pelajaran oleh anak didiknya di kemudian hari.

Sebagai guru, harus mampu dan berani melakukan inovasi pembelajaran, melakukan perencanaan sebelum proses pembelajaran. Apa yang akan dikerjakan, bagaimana memulai pembelajaran, bagaimana pembelajaran berlangsung, bagaimana melakukan penilaian dan lain sebagainya adalah langkah dan upaya guru guna meraih keberhasilan pembelajaran.

Pada prinsipnya, guru adalah pemimpin di kelas mengajarnya, walaupun budaya pembelajaran saat ini telah berubah, dimana siswa yang harus lebih aktif atau pembelajaran berpusat kepada siswa tetapi tetaplah tugas guru adalah mengarahkan, membimbing, melakukan evaluasi, memotivasi, mendidik dan sebagainya. 

Olehnya itu, ada beberapa hal tentang guru terkait guru sebagai pemimpin yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas.

1. Manajerial

Guru harus memiliki kemampuan manajerial, guru harus bisa menjaga jalannya proses belajar mengajar sehingga tetap sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru wajib mengenali siswanya, bagaimana berkomunikasi, fokus terhadap pembelajaran hingga berani mencoba metode mengajar atau menerapkan inovasi-inovasi pembelajaran walaupun kemungkinan mendapatkan penolakan saat menerapkannya dengan harapan bisa menanamkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya sesuai tujuan pendidikan nasional.

2. Rendah hati

Guru harus membuka diri, bisa menerima masukan dan kritikan demi perbaikan pembelajaran, agar lebih banyak mendengar dan melihat. Olehnya itu, diperlukan sikap rendah hati. Kemudian semua masukkan dan kritikan diwujudkan dalam bentuk tindakan berdasarkan masukan dan kritikan sepanjang baik dan memungkinkan untuk dilaksanakan. 

3. Belajar

Bukan hanya siswa yang didorong untuk belajar, guru juga termasuk yang wajib untuk belajar dan berkembang. Kehidupan ini merupakan sebuah sekolah yang sebenarnya mengajarkan kita untuk selalu berubah dan berkembang. Bagi guru, jangan berhenti berinovasi maka diperlukan pengetahuan-pengetahuan baru yang diperoleh dari proses belajar termasuk belajar dari kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran sebelumnya, oleh para praktisi pendidikan menyebutnya sebagai “refleksi diri”. Ingatlah bahwa guru sebenarnya adalah contoh dan teladan bagi siswa sehingga tularkanlah sikap-sikap positif kepada siswa sehingga pembelajaran bisa berproses sesuai yang direncanakan dan diharapkan.

4. Berani

Sepanjang sesuai dengan idealisme dan kurikulum pendidikan serta profesionalisme guru maka guru harus berani termasuk berani tampil beda. Tentunya keberanian tersebut telah melalui telaah yang matang, sudah melalui pertimbangan dan dilandasi oleh keyakinan yang kuat serta optimisme, semangat dan motivasi untuk keberhasilan pembelajaran. Setiap metode, teknik, dan strategi pembelajaran lahir dari sesuatu yang baru, yang sebenarnya adalah hasil karya dan pikiran serta keberanian dari para guru yang memiliki sikap berani tampil beda.

5. Refleksi

Ada banyak guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp), hal tersebut memang suatu kewajaran karena banyak faktor yang bisa berpengaruh seperti tingkat daya serap siswa, mood guru, kondisi ruangan dan lain sebagainya. Olehnya itu dibutuhkan tindakan lanjutan yakni merenung dan meninjau ulang bahkan melakukan evaluasi diri untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran sehingga mudah melakukan perubahan dan perbaikan sebagai solusi terbaik untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pembaca yang berjiwa mulia, Ketahuilah bahwa guru tahu bagaimana memulai dan bagaimana mengambil keputusan demi masa depan anak didiknya, guru senantiasa menjalankan tugasnya penuh dengan kebijaksanaan dan kasih sayang kepada anak didiknya. Sehingga cara guru dalam mendisiplinkan peserta didiknya kadang kala tampak keras namun sebenarnya bernilai pendidikan.