Cara Menentukan Masalah, Variabel, Kerangka Berpikir dan Hipotesa Penelitian

Dalam melakukan penelitian yang menghasilkan suatu karya ilmiah, perlu memahami beberapa hal berikut

Menentukan Masalah 

Untuk memulai suatu penelitian empiris dalam rangka menulis karya ilmiah, sebaiknya dimulai dengan mencari atau menemukan “issue” penelitian atau pertanyaan yang relevan dengan bidang studi atau bidang yang dikuasainya. Tidak disarankan dengan memilih atau menentukan judul penelitiannya. Pertanyaan penelitian harus sederhana agar researchable. Contoh issue di bidang ekonomi: “mengapa tingkat tabungan masyarakat dewasa ini masih rendah?” atau contoh issue di bidang pendidikan : “mengapa hasil belajar siswa mengalami penurunan?” atau contoh issue di bidang koperasi : “mengapa terdapat perbedaan keberhasilan usaha pada koperasi unit desa?” dsb. 

Dengan issue-issue seperti contoh di atas, sadar ataupun tidak seseorang yang mengajukan pertanyaan tersebut akan mencoba mendapatkan jawaban-jawaban yang sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengalamannya. Bila anda sebagai mahasiswa memiliki landasan pengetahuan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka anda akan memulai mencoba menjawab dengan berbagai kemungkinan jawaban satu persatu sesuai dengan tingkat ilmu dan pengetahuan yang telah dikuasaiya. Melalui proses tanya jawab tersebut secara grafis anda akan dapat mengamati kebenaran dugaannya secara lebih teliti. 

Langkah selanjutnya adalah membuat judul untuk model yang telah dirumuskan. Dalam merumuskan judul hendaknya judul tersebut harus sudah dapat memberikan gambaran kepada para pembaca tentang apa yang dibahas di dalamnya.

Variabel Penelitian 

Variabel adalah besaran-besaran yang dapat diukur dan dikuantifisir. Secara umum, variabel dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : 

  • Variabel Tidak Bebas (dependent/criterion variable) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain 
  • Variabel Bebas (independent/predictor variable) yaitu variabel yang mempengaruhi, baik secara positif maupun negatif terhadap variabel tidak bebas 
  • Variabel antara (intervening variable) yaitu variabel yang berfungsi sebagai perantara terjadinya pengaruh / hubungan antarvariabel bebas dengan variabel tidak bebas 
  • Variabel moderator (moderating variable) yaitu variabel yang dapat mempengaruhi hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas 

Satu konsep lain yang sangat penting dan pasti berhubungan dengan variabel adalah “Indikator”, yaitu sesuatu yang diteliti atau diukur, sama dengan variabel. Perbedaannnya adalah pada derajat empiriknya. Jika variabel terletak pada derajat yang abstrak dan konseptual, maka indikator terletak pada derajat empirik dan operasional. Indikator harus diturunkan dari variabel, akan tetapi apabila suatu variabel sudah cukup bersifat empiris dan operasional, maka kita tidak lagi memerlukan indikator untuk variabel tersebut. Contoh. Mengukur berat badan seseorang, maka cukuplah ditimbang.

Kerangka Berfikir 

Pada dasarnya, kerangka berfikir adalah mengalirkan jalan pikiran menurut kerangka logis (logical construct) atau kerangka teoritis yang relevan untuk menjawab penyebab terjadinya fenomena/masalah. Keberhasilan dalam merumuskan kerangka berfikir tercermin oleh teridentifikasinya hubungan variabel yang diteliti dan adanya argumentasi teoretis mengenai hubungan antarvariabel yang diteliti. 

Adapun prosedur yang harus dilakukan dalam merumuskan kerangka berfikir adalah : 

  1. menentukan paradigma penelitian yang akan digunakan sebagai acuan untuk menjawab masalah penelitian 
  2. secara deduktif, menentukan hubungan antarvariabel penelitian 
  3. secara teoritis, memberikan penjelasan dan argumen mengenai pola hubungan antarvaribel penelitian 
  4. merumuskan model penelitian, secara matematis atau dalam bentuk gambar 

Hipotesis Penelitian 

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Jawaban sementara tersebut diperoleh melalui kerangka berpikir yang didasarkan pada kajian secara analisis dan konklusif. 

Jika dalam kajian teoritik diambil teori-teori yang sudah mapan, maka peneliti memiliki landasan berpijak yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis. Hipotesis seperti ini disebut hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang dapat dirumuskan sebelum data terkumpul. Jika teori-teori mengenai variabel penelitian masih baru atau belum mapan maka peneliti belum memiliki dasar yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis. 

Jenis-jenis Hipotesis 

a. Hipotesis Hubungan dan Perbedaan 

Hipotesis hubungan adalah pernyataan rekaan yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau lebih yang mendasari teknik korelasi ataupun regresi sedangkan hipotesis perbedaan adalah hipotesis yang menyatakan perbedaan atau ketidaksamaan antarvariabel tertentu yang disebabkan oleh adanya pengaruh variabel yang berbeda – beda. 

b. Hipotesis Nol dan Alternative/Kerja 

Hipotesis Nol (H0) diformulasikan untuk ditolak sesudah pengujian. Perumusannya dalam bentuk “tidak ada…antara… dengan …” sedangkan Hipotesis Alternative/Kerja (Ha) diuji untuk diterima. Perumusannya dalam bentuk “ada… antara…. dengan …”