Pengertian Forward Chaining, Backward Chaining dan Certainty Factor

Forward Chaining
Menurut Arhami (2005:115) Forward chaining disebut juga penalaran dari bawah ke atas karena penalaran dari fakta pada level bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Penalaran dari bawah ke atas dalam suatu sistem pakar dapat disamakan untuk pemgrograman konvensional dari bawah ke atas. Fakta merupakan satuan dasar dari paradigma berbasis pengetahuan karena mereka tidak dapat diuraikan ke dalam satuan paling kecil yang mempunyai makna.

Pengertian Forward Chaining, Backward Chaining dan Certainty Factor 
Gambar: Proses Forward Chaining


Backward Chaining

Menurut Arhami (2005:113) Backward chaining adalah suatu rantai yang di lintasi dari suatu hipotesis kembali ke fakta yang mendukung hipotesis tersebut cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya. Backward chaining juga bisa diartikan sebagai penalaran yang dimulai dari level tertinggi membangun suatu hipotesis, turun ke fakta level paling bawah yang dapat mendukung hipotesa dinamakan dengan penalaran dari atas kebawah.

Pengertian Forward Chaining, Backward Chaining dan Certainty Factor 
Gambar : Proses Backward Chaining
Certainty Factor
Menurut Kusrini (2008:15).
Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan.
Certainty factor didefinisikan sebagai berikut (Giarattano dan Riley, 1994) : CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H-E).
CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai 1. Nilai 1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak, sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan mutlak. 
MB(H,E): ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,H): ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
Sekian pengertian Forward Chaining, Backward Chaining dan Certainty Factor, semoga artikel ini dapat bermanfaat!

Sumber:
– Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.
– Kusrini.”Aplikasi Sistem Pakar”. Penerbit Andi, Yongyakarta, 2008.