Apakah Media Sosial Bisa Dijadikan Media Pembelajaran Di Sekolah atau Madrasah?

Apakah Media Sosial Bisa Dijadikan Media Pembelajaran Di Sekolah atau Madrasah?
Assalamulaikum. Senang berjumpa kembali kepada anda yang sedang membaca artikel di blog ini. 

Sesuai dengan judul yang saya tulis, apakah media sosial itu bisa dijadikan sebagai meda pembelajaran? 

Nah pada tulisan yang sederhana ini saya akan bercerita sedikit pengalaman saya  mengenai mengajar di kelas menggunakan media pembelajaran dengan media sosial Whatsapp. 

Dan alhamdulillah pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengalam ketika saya mengajar menggunakan media pembelajaran berupa Whatsapp. 

Zaman modern sekarang ini siapa yang tidak kenal dengan media media sosial seperti Whatsapp, Facebook, Instagram dan lain-lain. 

Dengan adanya media sosial itu tersebut seseorang bisa terhubung dengan orang lain di seluruh dunia. 

Dan dengan adanya media sosial menjadikan pekerjaan manusia lebih efektif dan efesien.

Berhubungan dengan media sosial dengan pembelajaran di kelas. Ini merupakan pengalaman saya mengajar dengan bantuan media sosial. 

Ilmu atau pengetahuan ini saya dapatkan dari salah satu pengajar saya pada saat pendidikan pelatihan dasar (Latsar) CPNS. Ketika beliau mempraktikan langsung di ruang belajar kami.

Saya salah satu yang merasakan bahwa ini merupakan hal yang baru dalam kegiatan belajar mengajar dan ingin saya implementasikan kepada peserta didik saya di sekolah.

Lalu bagaimana caranya mengimplementasikan media sosial Whatsapp di dalam pembelajaran di kelas. 

Perlu saya garis bawahi bahwa saat saya mendapatkan pengalaman ini karena pada saat itu pengajar saya ada keperluan yang harus meninggalkan pembelajaran di ruang belajar kami. 

Dan sebelum beliau keluar dari ruang belajar beliau memberikan instruksi bahwa kita akan belajar jarak jauh dan menggunakan media sosial.

Kemballi pokok pembahasan. Awalnya ketika saya mempraktikan pengalaman yang saya dapatkan saat latsar saya merasa ragu apakah bisa diimplementasikan pengalaman saya ini di sekolah saya. 

Karena pada saat itu ada peraturan bahwa peserta didik tidak diperbolehkan untuk membawa alat komunikasi berupa handphone di lingkungan sekolah.

Pada saat hampir menjelang penilaian akhir semester, dan ketika itu panitia penilaian akhir semester menginstruksikan kepada para peserta didik agar membawa handphone ke sekolah untuk kegiatan simulasi persiapan pelaksanaan kegiatan penilaian akhir semester. 

Ketika saya mengetahui bahwa peserta didik diperbolehkan membawa handphone ke sekolah. saya melakukan persiapan agar saya bisa menerapkan pengalaman saya ini di sekolah.

Pada awal pembelajaran saya mengkondisikan peserta didik saya agar membentuk sebuah grup di Whatsapp.

Kemudian saya menginstruksikan kepada peserta saya agar jika diminta untuk memberi tanggapan dan jawaban harus memberikan kode nomor daftar hadir dan kelasnya. 

Jika sudah siap saya mempersilahkan peserta didik untuk menuju ke luar kelas dan membawa alat tulis dan buku pegangan siswa.

Setelah peserta didik sudah standby di tempatnya masing-masing. Saya menyapa mereka di grup dengan kata “HAI”. 

Kemudian dilanjutkan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik dan menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik.

Dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, saya memberikan pertanyaan dan meminta tanggapan kepada peserta didik agar terjadi komunikasi di dalam grup Whatsapp 

dan sesekali saya meminta mereka untuk memberikan foto selfie (swafoto) agar saya bisa mengontrol dan memonitoring setiap peserta didik.

Ketika kegiatan akhir saya menginstruksikan kepada seluruh peserta didik untuk menjawab pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari 

Kemudian meminta kepada ketua kelas agar berswafoto bersama seluruh anggota kelasnya serta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari pada hari ini.

Dari paparan di atas, pengalaman mengajar yang saya rasakan ketika menggunakan media pembelajaran dengan Whatsapp

Ada beberapa hal yang terjadi pada saat kegiatan yang dilakukan yaitu
  • Peserta didik merasa senang karena merasakan pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya.
  • Peserta didik bisa mengeksplorasi kemampuannya dalam pembelajaran.
  • Peserta didik bisa mencari materi tambahan dengan berselancar di dunia maya.
  • Peserta didik secara keseluruhan menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • Guru merasakan pengalaman baru dalam mengajar dengan menggunakan media sosial.
  • Guru dimudahkan dalam mengajar karena terbantu dengan internet untuk mencari bahan dan materi.

Lihat Juga