Seperti Apa dan Bagaimana Rasanya Menjadi Guru?

Dalam tulisan ini saya ingin berbagi kesan dan rasanya menjadi seorang guru. Jika saya gambarkan secara umum menjadi guru tersebut merupakan pekerjaan yang lumayan berat tapi asyik.

Dikatakan berat karena tugasnya adalah mencerdaskan dan membimbing anak murid. Asyik karena merupakan hobi dan cita-cita dari dahulu ingin menjadi seorang guru.
Seperti Apa dan Bagaimana Rasanya Menjadi Guru?

Saya memilih judul tersebut karena terinspirasi perkataan dari seorang guru dan sampai saat ini perkataannya masih teringat jelas. Dia mengatakan “untuk apa capek-capek mengajar, itukan bukan anak saya juga”. Dari perkataan tersebut ada banyak pertanyaan yang berkeliaran di kepala saya.


Dari kutipan kata di atas memang perlu ada penguatan lagi untuk menyamakan visi misi dalam memajukan pendidikan. Jika tidak maka akan banyak kalimat yang akan keluar dari oknum guru yang mungkin hanya mengajar ala kadarnya. Dan jika hal itu banyak terjadi maka dampaknya tidak baik untuk dunia pendidikan.

Dari paparan di atas salah satu yang menjadi pertanyaan sederhana adalah apa dan bagaimana rasanya menjadi seorang guru? mungkin ini pertanyaan yang biasa dan ditanyakan orang yang bukan berprofesi sebagai guru kepada seorang guru. 


Menurut pendapat saya orang yang bertanya bagaimana rasanya menjadi seorang guru itu ada rasa penasaran untuk mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh seorang di sekolah atau madrasah.

Jika saya ditanyai dengan pertanyaan di atas, apa dan bagaimana rasanya menjadi seorang guru? Maka ada beberapa jawaban yang akan saya tulis

  • Terbebani. Sebagai guru saya merasa tanggung jawabnya lumayan berat karena sebagai guru saya harus memberikan bukan hanya pengetahuan tetapi juga suri tauladan yang baik
  • Bangga. Melihat peserta didik yang selalu maju dan sukses merupakan impian dan keinginan setiap guru.
  • Sedih. Setiap guru pasti merasakan bahwa tidak semua peserta didiknya cepat dalam menerima materi yang disampaikan. dan yang lebih sedih lagu lambat dalam memahami materi, tidak mau berusaha seperti teman-temannya, sering dipanggil guru bimbingan konseling.
  • Bersyukur. Saya merasakan bahwa bahwa menjadi guru adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Saya bisa mengajarkan kebaikan dan saya juga belajar dari peserta didik dalam hal-hal yang sebelumnya saya tidak mengetahui. Dan dengan menjadi guru saya semoga menjadi amal ibadah bagi saya.


Demikian tulisan sederhana ini semoga menjadi inspirasi bagi anda yang ingin bercita-cita menjadi guru atau sudah menjadi guru tapi masih berada di zona nyaman. Salah satu hal yang terbesar dalam kehidupan ini adalah kesuksesan seseorang tidak lepas dari guru-guru yang mendidik dan membimbing. Terima kasih