Substansi budaya belajar dan sifat-sifatnya

Sebagaimana kebudayaan, maka budaya belajar juga memiliki substansi yang senatiasa melekat pada kehidupan masyarakat. 
Substansi budaya belajar dikategorikan dalam tiga bagian penting, yakni : 
  1. sistem pengetahuan budaya belajar; 
  2. sistem nilai budaya belajar dan sistem etos budaya belajar dan ; 
  3. sistem pandangan hidup mengenai budaya belajar. 

Sistem pengetahuan budaya belajar yang dimilki manusia merupakan hasil akumulasi perolehan pembelajaran sepanjang hidupnya dilingkungannya, baik dalam lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Pengetahuan budaya belajar melalui lingkungan tersebut sebagai bentuk penyesuaian diri dengan kenyataan-kenyataan hidup. Manusia dangan pengetahuannya belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tetap bisa hidup dalam kondisi apapun. 
Ada tiga cara manusia mendapatkan pengetahuan belajarnya yang diperoleh dari penyesuaian diri dengan lingkungannya, yakni : 
  1. melalui serangkaian pengalaman hidupnya tentang kehidupan yang dirasakan, baik pengalaman dalam lingkungan alam ataupun sosial. Pengalam individu atau kelompok sosial menjadi pedoman dalam pengetahauan pembelajaran yang penting. 
  2. melalui berbagai pengajaran yang diperolehnya baik melalui pembelajaran dirumah, masyarakat maupun pendidikan di sekolah. 
  3. pengetahuan juga diperoleh melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolik yang sering juga disebut sebagai komunikasi simbolik. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kepentingan nilai belajar adalah pengalaman dan orientasi budaya dimasa depan. Nilai budaya belajar juga akan berkaitan dengan jenis materi belajar apa yang dipandang penting oleh suatu masyarakat. Dengan demikian dapatlah disimpulkan, sebagaimana sistem pengetahuan budaya belajar, maka dalam nilai budaya belajar juga mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut mengikuti pola perubahan sosial budayanya.pandangan hidup budaya belajar terbentuk atas dasar sistem pengetahuan, nilai dan etos budaya belajar yang dianut oleh masyarakat setempat. Sistem pengetahuan belajar yang diperoleh dari lingkungan masyarakat dioperasikan dalam bentuk sistem berfikir mengenai pengkategorian.
Sifat-sifat budaya belajar 
a. Budaya belajar dimilki bersama 
Sifat budaya belajar yang melekat dalam kebudayaan diciptakan oleh kelompok manusia secara bersama. Kerana terlahir dari potensi yang dimilki manusia, maka budaya belajar kelompok itu merupakan suatu karya yang dimilki bersama. Bermacam-macam jenis kebudayaan tergantung dari pengkategorianya. Seorang individu akan menjadi pendukung budaya belajar yang bersumber dari latar belakang etnis, sekaligus menjadi pendukung budaya belajar masyarakat yang didiaminya. 
b. Budaya belajar cenderung bertahan dan berubah 
Karena dimiliki bersama, maka kebudayaan cenderung akan dipertahankan bersama (masyarakat tertutup / statis).namun disisi yang lain karena hasil kesepakatan untuk diciptakan dan dimiliki bersama, maka kebudayaan juga akan dirubah manakala terdapat kesepakatan untuk melakukannya secara bersamaan (masyarakat terbuka / dinamis). Sifat bertahan dan berubah saling berjelintangan tergantung dari kesepakatan dan kebutuhan masyarakat yang bersangkutan. Dalam kenyataannya tidak ada suatu kebudayaan masyarakat dunia yang selamanya bertahan atau tutup atau selamanya terbuka atau berubah.
Umumnya budaya belajar capat atau lambat mengalami perubahan selain pertahanan, namun yang harus dicatat adalah adanya perbedaan pada level individu atau kelompok sosial dalam lamanya bertahan atau cepatnya berubah. Pada batas-batas tertentu jenis budaya akan mencerminkan dalam sifat budaya belajar yang cenderung terbuka ataupun sebaliknya yaitu cenderung tertutup. Sifat budaya belajar terwujud dalam bentuk terbuka atau tertutup dipengaruhi oleh materi pembelajaran apa yang dipandang penting. Materi belajar yang tidak relevan dan dibutuhkan memungkinkan akan tidak mengembangkan budaya belajar terbuka demikian sebaliknya. 
c. Fungsi budaya belajar untuk pemenuhan kebutuhan manusia 
Kebudayaan diciptakan bersama dan dikembangkan bersama karena dipercayai akan berdaya guna untuk keperluan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara individu maupun kolektif. Demikian dengan budaya belajar yang diciptakan dan dikembangkan oleh manusia dengan maksud sebagai sarana bagi pencapaian tujuan hidupnya. Yakni memenuhi kebutuhan hidup pada hari dan masa yang akan datang. 
Ada tiga dasar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia bengan budaya belajarnya, yakni :
  1. syarat dasar alamiah yakni syarat pemenuhan kebutuhan biologis
  2. syarat kejiwaan atau psikologis yakni syarat kebutuhan untuk sehat secara kejiwaan 
  3. kebutuhan dasar sosial yakni kebutuhan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan sesama manusia.

d. Budaya belajar diperoleh melalui proses belajar 
Budaya belajar bukanlah sesuatu yang diturunkan secara genetik yang bersifat herediter, melainkan dihasilkan melalui proses belajar oleh individu kelompok sosial dilingkunganya. budaya belajar adalah produk ciptaan manusia yang bersifat khas yang dibentuk melalui lingkungan budaya. Faktor yang menentukan dalam mempelajari kebudayaan belajar adalah lewat komunikasi dengan simbol bahasa. Bagaimanpun sederhanannya suatu kebudayaan masyarakat, individu atau kelompok sosial pendukungnya masih bisa berkomunikasi dengan bahasa ciptaannya. Semakin maju suatu budaya belajar, maka struktur komunikasi berbahasa memperlihatkan kompleksitasnya. Dalam budaya belajar, peranan bahsa menjadi alat yang kehadirannya sangat diperlukan dalam pewarisa budaya.