Mock Draft NBA 2020 : Prediksi Talenta Muda Terbaik

NBA Draft 2020 rencananya akan diselenggarakan pada 25 Juni 2020 di Barclays Center, New York, USA setelah musim berakhir. Namun pada Maret 2020 kompetisi dihentikan akibat beberapa pemain terjangkit Covid-19. Pandemi ini memaksa semua pertandingan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. 

NBA Draft 2020
James Wiseman, calon kuat 1st pick overall 2020

Melihat klasemen terakhir sebelum kompetisi difreeze, maka bisa diprediksi tim-tim yang menghuni papan bawah akan memiliki kesempatan terbesar untuk mendapatkan talenta terbaik di NBA Draft 2020 nanti.

Perubahan posisi final akan terjadi setelah pelaksanaan NBA Draft Lottery yang akan menjadi ranking final dan urutan untuk menentukan tim yang berhak mendapatkan posisi tertinggi. Berdasarkan data yang ada saat ini, serta peforma dari pemain-pemain yang akan didaftarkan di NBA Draft 2020, berikut prediksi atau Mock Draft NBA 2020:

1. Golden State Warriors

James Wiseman | 7-1 Center | 19 Tahun, Freshman | Memphis | Interior Defender

James Wiseman, bisa disebut sebagai talenta paling menarik di NBA Draft musim ini, pemain ini memiliki fisik yang sangat mumpuni untuk bisa mendominasi laga di NBA seperti yang dilakukan oleh Shaq O’neal dan Anthony Davis. Wiseman memiliki tinggi badan 216 cm dan wingspan sekitar 226 cm yang membuatnya menjadi pemain yang paling ideal untuk Golden State yang saat ini tak memiliki seorang center andalan.

Wiseman juga memiliki kemampuan rim protection yang sangat bagus, dalam 3 pertandingan bersama Memphis sebelum dia memutuskan untuk keluar dari Universitas, Wiseman memiliki catatan statistik rata-rata 19.7 point, 10.7 rebound, dan 3 blok. Pemain ini diproyeksikan memiliki karir yang mirip dengan Anthony Davis atau Rudy Gobert yang telah terbukti sebagai defensive force big man.

Kekurangan dari Wiseman adalah kurangnya data yang bisa dijadikan sebagai sampel untuk para scouter melihat peforma lebih detailnya. Di 3 laga bersama Memphis Wiseman masih hanya bermain sebagai classic big man. Kelemahan lainnya adalah inisiasi dalam mengumpan atau memberikan asist kepada rekan timnya. Shooting 3 point mungkin juga menjadi masalah untuk dirinya jika tak mampu untuk mengeluarkan keahliannya tersebut di level NBA.

2. Cleveland Cavaliers

LaMelo Ball | 6-6 Point Guard | 18 tahun | Illawarra Hawks, Internasional | Creative Playmaker

Lamelo Ball bisa disebut sebagai point guard terbaik di kelas NBA Draft 2020, pemain ini memiliki visi bermain yang luar biasa serta kualitas passing jempolan seperti point guard kelas satu di NBA. Ball yang merupakan adik kandung dari Lonzo Ball juga memiliki kemampuan handling bola yang bagus, serta scoring yang komplit.

Bersama Illawara Hawks, Lamelo mencatatkan rataan 17 point, 7.6 rebound, dan 6.8 assist. Jika mampu meningkatkan kualitas efisiensi scoringnya, maka pemain ini akan sangat mudah untuk meraih triple double di NBA.

Keunggulan utama Lamelo adalah postur besar sebagai point guard, serta IQ basketball yang sangat tinggi. Kelemahan utama Lamelo ada pada defensif awareness yang dibawah standar serta efisiensi menembak 3 point yang masih terbilang buruk. Di umurnya yang masih 18 tahun, Cavaliers bisa mengembangkan bakat istimewanya ini dan menjadikan Lamelo sebagai pusat untuk mengembangkan tim yang bermarkas di Cleveland Ohio ini. Bersama Darius Garland & Collin Sexton, tim ini akan memiliki masa depan cerah dengan para guard andalan di tim.

3. Atlanta Hawks

Anthony Edwards | 6-5 Shooting Guard | 18 Tahun, Freshman | Georgia | All Around Scorer

Di banyak Mock Draft NBA musim ini, nama Anthony Edwards tak jarang disebut sebagai kandidat terkuat untuk mengisi daftar 1st overall NBA 2020. Pemain ini memiliki seluruh kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi bintang selanjutnya di NBA. Edwards memiliki kemampuan defense yang sangat bagus, ditunjang dengan fisik yang sangat mumpuni dan NBA body.

Sebagai salah satu scorer terbaik di NCAA, Edwards memiliki kemampuan playmaking, shot creating, dan tembakan 3 angka yang bagus. Serta skill yang mendukungnya untuk menjadi scorer yang hebat seperti kemampuan di dekat ring basket dan kegigihannya dalam meraih angka untuk timnya.

Banyak pemandu bakat yang menyandingkan bakat Edwards dengan superstar di NBA seperti James Harden, Dwayne Wayde, dan Victor Oladipo. Edwards juga memiliki kemampuan atletis yang bisa ditempatkan sebagai wing defender. Kemampuan ofensive pemain ini sangat merepotkan tim-tim lawan, dan di usianya yang masih muda permainannya sudah sangat matang untuk dibawa ke level selanjutnya.

Kelemahan Edwards ada pada konsistensi permainannya, serta effort saat bermain defense. Pemain ini juga sangat kesulitan ketika mendapatkan double marking dari pemain lain, serta playmakingnya tak terlalu briliant. Angka passing & assistnya menunjukkan bahwa pemain ini memiliki banyak ruang untuk di kembangkan. Bersama Georgia, Edwards memiliki rataan 19.5 point, 5.4 rebound, dan 2.9 assist. Profil Edwards akan sangat cocok dipadukan dengan Trae Young, bintang muda yang bersinar akhir-akhir ini di NBA.

4. Minnesota Timberwolves

Deni Avdija | 6-8 Small Forward | 18 tahun | Maccabi Tel-Aviv, Internasional | Two-Way Wing

Setelah mendapatkan D’Angelo Russell, tugas selanjutnya bagi Timberwolves adalah mencari bakat lain yang memiliki kemampuan two-way player. Nama tersebut ada pada Deni Avdija, pemain muda Israel yang diprediksi memiliki kemampuan seperti Luka Doncic.

Avdija saat ini bermain di Euroleague dan musim ini banyak dibicarakan scouters sebagai salah satu bakat terbaik di NBA Draft 2020 ini. Kemampuan Avdija terbilang komplit dan memiliki tubuh yang ideal untuk menjaga semua 4 posisi di lapangan. Avdija dikenal sebagai defender yang solid, baik di parimeter ataupun post defender, pemain ini juga memiliki kualitas passing diatas rata-rata, serta visi bermainnya yang bagus.

Dalam hal ofensive game, Avdija memiliki tools yang komplit untuk menjadi shooter yang piawai baik di parimeter maupun di 3 point area. Release shootnya juga terbilang cepat untuk pemain yang bukan bertindak sebagai spot up shooter. Kemampuan playmaking dan creating shotnya terbilang bagus, dan banyak orang memprediksi pemain ini akan menjadi bintang selanjutnya di NBA.

Komparasi permainannya adalah Paul George, seorang point forward yang bisa bermain di banyak posisi serta mampu menjadi wing defender yang piawai menjaga pemain lainnya. Dalam skema permainan Timberwolves, Avdija akan sangat cocok untuk dipadukan dengan dLo dan KAT dalam permainan ofensive.

5. Charlotte Hornets

Obi Toppin | 6-9 Power Forward | 21 tahun, Sophomore | Dayton | Stretch 4

Hornets merupakan tim yang beberapa musim terakhir terus membangun ulang tim dengan rentetan talenta muda dari NBA Draft. Beberapa contoh pemain yang saat ini menjadi core mereka yakni PJ Washington dan Davonte Graham. Menambah satu talenta instant baru akan sangat membantu Hornets untuk tampil lebih menjanjikan musim depan, jawaban tersebut ada pada nama Obi Toppin.

Pemain ini merupakan salah satu yang bermain paling bagus di level college di NCAA. Toppin merupakan calon kuat player of the year dengan kontribusi masifnya bersama Dayton musim ini. Bahkan beberapa scouter tim-tim atas seperti Golden State memantau dengan serius bakatnya di NCAA. Di NBA Draft nanti pemain ini akan berusia 22 tahun, yang merupakan usia terbilang tua untuk kelas draft. Namun diantara bakat lainnya, Toppin merupakan yang paling siap untuk bermain di NBA.

Toppin dibekali kemampuan scoring yang komplit seperti post up scoring, 3-point shoot, serta efisiensi yang baik. Pemain ini juga piawai dalam permainan defense dengan kemampuan reading play yang bagus. Passing & creativity Toppin juga terbilang underrated dan akan sangat berguna untuk pengembangan permainannya di level selanjutnya.

Obi Toppin memiliki rataan 19.7 point, 7.9 rebound, dan 2.1 rebound. Dapat bermain di wing, power forward dan center. Toppin akan langsung memberikan dampak positif untuk Charlotte Hornets musim depan.

6. New York Knicks

Cole Anthony | 6-3 Point Guard | 19 Tahun, Freshman | North Carolina | Floor General

Knicks sangat butuh point guard yang piawai untuk membantu tim tersebut sukses di masa depan. Jika Knicks menempati posisi diluar 3 besar NBA Draft, maka nama yang akan cocok untuk franchise tersebut adalah Cole Anthony. Pemain asal North Carolina ini sudah lama disebut-sebut sebagai calon the next star di NBA. Bertinggi 191 cm, Anthony memiliki court vision yang bagus, passing yang jempolan serta kemampuan membaca permainan yang sangat cepat.

IQ basketball yang tinggi memudahkan Anthony untuk menerapkan permainan terbaik yang disesuaikan dengan teammate yang ada. Di Knicks nanti, Anthony dapat dipadukan dengan RJ Barret dan Mitchell Robinson yang merupakan bakat-bakat yang siap meledak di musim depan. Di NCAA, Anthony memiliki rataan 19.5 point, 6.7 rebound, dan 3.5 assist. Kelemahan utama dari Anthony adalah efisiensi scoringnya yang bisa dibilang buruk, dengan hanya menyarangkan 34% FG. Meski demikian, skill dari pemain ini terbilang komplit dan masih bisa diperbaiki untuk menjadi scorer yang efisien di NBA.

7. Detroit Pistons

Killian Hayes | 6-5 Point Guard | 18 Tahun, Freshman | Ulm | New D’Angelo Russell

Detroit Pistons saat ini dalam masa rebuild dan membutuhkan seorang next level point guard untuk memimpin franchise yang bermarkas di Michigan tersebut ke level selanjutnya. Killian Hayes adalah bintang yang mungkin sangat pas untuk dipadukan dengan roster muda Pistons, pemain ini disebut-sebut sebagai salah satu bakat terbaik yang datang dari kelas Internasional.

Hayes merupakan point guard yang memiliki postur mumpuni untuk menjadi pemain dengan ceiling tinggi di NBA. Bermain di Jerman, Hayes saat ini menjadi scorer yang efisien dengan kemampuan creating shoot yang sangat bagus. Hayes juga left dominant guard dan seorang maestro dalam permainan pick and roll, maka dari itu banyak yang memprediksi bahwa pemain ini akan sebagus D’Angelo Russell di masa depan. Kemampuan passing dan vision court nya diatas rata-rata pemain lain.

Di Jerman, Hayes mencatatkan rataan 11.2 point, 2.7 rebound, dan 5.7 assist, bermain dalam 24 menit per game. Para pemandu bakat bahkan mempercayai Hayes sebagai talenta terbaik di NBA Draft musim ini karena memiliki ceiling yang tak terbatas. Permainannya akan terus dipantau dari waktu ke waktu. Namun untuk Pistons, pemain ini merupakan opsi terbaik untuk dimiliki.

8. Chicago Bulls

Tyrese Haliburton | 6-5 Point Guard | 19 Tahun, Sophomore | Iowa State | Elite Defensive Guard

Chicago Bulls terus berupaya untuk membangun kembali kekuatannya setelah beberapa musim terakhir memutuskan untuk rebuild dari squad lamanya di era Derrick Rose dan Jimmy Butler. Setelah sukses mendaratkan dua talenta berbakat di dua musim terakhir yakni Wender Calter Jr (PF) dan Coby White (SG), kali ini tujuan utama mereka di NBA Draft 2020 adalah mencari point guard yang mampu memberikan opsi terhadap Thomas Satoransky dan ball dominant guard Zach Lavine.

Tyrese Haliburton merupakan figur yang sangat tepat, pemain ini memiliki efisiensi yang sangat bagus di Iowa State dan merupakan point guard dengan postur yang mumpuni. Keahlian Haliburton terletak pada kemampuan playmaking, vision court serta kemampuan defensivenya yang diatas rata-rata. Dengan kemampuan memotong passing line pemain lawan, Haliburton bisa menjadi Dejounte Murray nya Chicago Bulls. Kemampuan Haliburton pada permainan ofensive juga sangat bagus. Dia mampu menembak dengan sangat efektif dan memiliki persentase bagus di FG, 3PT% dan FT%.

Jika sekilas melihat kepiawaiannya dalam mengatur serangan di Iowa State, pemain ini sangat mirip dengan Malcolm Brogdon, yang merupakan two-way guard dengan kemampuan shooting yang bagus. Beberapa scouters bahkan memprediksi Haliburton dapat finish di top 5 draft pick. Permainannya yang terus meningkat akhir-akhir ini membuat para pemandu bakat serius melihat perkembangannya.

9. Washington Wizard

Onyeka Okongwu | 6-9 Center | 18 Tahun, Freshman | USC | Defensive Force

Washington Wizard memiliki musim yang buruk setelah ditinggal John Wall akibat cedera panjangnya. Saat ini hanya Bradley Beal seorang yang terus-menerus berupaya membuat Wizard tetap dalam perburuan tiket playoff di wilayah timur NBA. Saat ini Wizard sudah memiliki duo guard dengan kaliber bintang, mereka juga baru saja menambahkan Rui Hachimura di sektor SF/PF. Penampilan Davis Bertans juga bisa menjadi kartu As mereka untuk musim mendatang. Dan saatnya mereka memperkuat sektor big man, yang saat ini hanya dihuni oleh Thomas Bryant.

Kedatangan Okongwu akan memberi suntikan besar terhadap tim ini kedepannya, Okongwu yang merupakan pemain dari USC dikenal sebagai talenta yang memiliki atletis yang sangat baik. Pemain ini dominant di paint area baik saat ofense maupun defense. Okongwu juga mencatatkan rataan blok tertinggi sehingga bisa dilabelkan sebagai rim protector untuk tim.

Meski hanya bertinggi 6’9 inchi, Okongwu memiliki catatan statistik yang sangat impressive di NCAA yakni memiliki rataan 16.4 point, 8.9 rebound, 1.1 assist, 3.0 block, dan 1.1 steal. Banyak pengamat menjagokan pemain ini akan seperti Bam Adebayo yang baru. Serta beberapa pemandu bakat bahkan lebih memfavoritkan Okongwu ketimbang James Wiseman sebagai big man terbaik di kelas ini. Kelemahan utama dari Okongwu adalah shooting 3PT, dia masih seperti tradisional center dengan postur yang lebih mini.

10. Sacramento Kings

Nico Mannion | 6-3 Point Guard | 18 Tahun, Freshman | Arizona | Skilled Playmaker

Kings merupakan tim yang terus mendrafting talenta terbaik untuk mengembalikan kejayaan franchise mereka. Meski sudah mempunyai DeAron Fox, Kings nyatanya masih membutuhkan secondary playmaker yang bisa mengubah permainan tim. Dalam beberapa musim terakhir tim ini selalu kesulitan untuk masuk ke babak playoff meskipun sudah mempunyai talenta yang memadai di tiap posisinya.

Mendatangkan Mannion diurutan ke-10 merupakan salah satu opsi terbaik mereka, karena awalnya point guard asal Arizona ini diproyeksikan masuk ke 5 besar. Mannion merupakan point guard yang sangat athletic. Mampu melakukan dunk, menembak 3 point, melakukan passing memukau serta membuat segalanya menjadi mudah. Sebagai pemain nomor 1, Mannion selalu menjadi vokal permainan tim di Arizona serta memiliki kemampuan offensive yang sangat bagus.

Di kelas college, pemain ini membukukan rataan 13.9 point, 2.6 rebound, 5.5 assist, dan 1.1 steal. Kelemahan Mannion masih pada inconsistensi permainannya serta menjadi defender yang biasa-biasa saja. Secara skill pemain ini memiliki banyak tool untuk mencetak angka, baik dari sudut sempit maupun dari angle yang sulit. Jika mampu mendevelop talentanya, maka Kings akan mendapatkan salah satu talenta terbaik dari kelas NBA Draft 2020 ini.

11. Phoenix Suns

R.J. Hampton | 6-5 Point Guard | 18 Tahun, Internasional | New Zealand Breakers | Combo Guard

Phoenix Suns memiliki musim yang lebih baik ketimbang musim-musim sebelumnya yang selalu berada pada zona terakhir. Musim ini Devin Booker dkk butuh tambahan point guard yang memiliki kemampuan offensive dan defensive yang baik untuk menutup kekurangan dari Booker yang sangat explosive dalam menyerang. RJ Hampton dikenal sebagai guard yang memiliki keterampilan defensive yang piawai, serta mampu mengontrol permainan tim.

Petualangannya di New Zealand tak sesuai dengan yang diharapkan, namun tetap memberikan beberapa catatan penting bagi para pemandu bakat yang telah lama mencatat namanya sebagai salah satu daftar buruan di NBA Draft musim ini. RJ Hampton akan menjadi rekan ideal untuk Booker dan mengisi kekurangan yang selama ini dirasakan oleh Phoenix Suns yakni bersama Ricky Rubio.

Di New Zealand Hampton memiliki rataan pertandingan 8.8 point, 3.8 rebound, 2.4 assist, dan 1.1 steal di level profesional. Catatan ini akan meningkat jika Hampton memiliki rekanan tim yang lebih kuat dan memberinya lebih banyak spacing.

12. New Orleans Pelicans

Isaac Okoro | 6-6 small forward | 18 tahun, freshman | Auburn | Two-Way Wing

Isasc Okoro merupakan salah satu wing defender terbaik di NBA Draft 2020, sebagai salah satu prospect paling menjanjikan Isaac masih memiliki kekurangan pada jumper shootnya yang masih dibawah 30%. Bersama Auburn, Okoro mencatatkan 12.9 ppg, 4.4 rpg, dan 2.0 apg dalam 31 menit per game. Okoro memiliki fluiditas permainan yang sangat explosive, dan berpotensi menjadi salah satu 3-and-D berbahaya di NBA. Kemampuan defensenya juga cukup baik, diproyeksikan akan mampu seperti Kawhi Leonard atau Paul George. Dengan tinggi 6’6 kaki, Okoro bisa bermain di posisi SG dan SF.

13. San Antonio Spurs

Tyrese Maxey | 6-3 shooting guard | 18 tahun, freshman | Kentucky | Explosive Guard

Tyrese Maxey menjadi salah satu shot creator paling bisa diandalkan bersama Kentucky, bertinggi 6’3 kaki, Maxey berpotensi untuk menjadi combo guard jempolan di masa depan. Maxey memiliki kemampuan menembak yang sangat baik dan mampu menjadi andalan tim saat moment clutch. Satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah konsistensi tembakan 3 angkanya yang sampai saat ini masih belum menemui level terbaiknya. Namun sebagai shot creator yang handal, Maxey diprediksi akan mampu beradaptasi di level NBA dengan mengintegrasikannya secara perlahan di tim dengan menit bermain teratur.

14. Orlando Magic

Jaden McDaniels | 6-10 power forward | 18 tahun, freshman | Washington | Defensive Big Man

McDaniels merupakan wing serbabisa yang diprediksi akan sangat mendominasi untuk urusan defense. Dengan postur 6’10 kaki, pemain ini mampu menjaga 5 posisi sekaligus di lapangan. Hal ini akan sangat menguntungkan tim yang mendraft namanya di NBA Draft nanti. Magic butuh pemain seperti ini untuk memperkaya opsi di lini forward. McDaniels memiliki PR besar untuk bisa segera membentuk NBA Body serta memperbaiki skillset dalam hal shooting dan efisiensi untuk dapat bersaing di level tertinggi.

15. Portland Trail Blazers

Saddiq Bey | 6-8 small forward | 20 tahun, sophomore | Villanova  | Explosive Wing

Villanova selalu memunculkan bakat-bakat terbaik tiap musimnya, setelah sukses dengan Eric Paschall di NBA Draft 2019. Edisi tahun ini bakal lebih menjanjikan lagi dengan nama Saddiq Bey yang siap bermain di NBA. Bey diproyeksikan sebagai salah satu wing dengan kemampuan shooting paling bagus. Musim ini di college Bey mencatatkan 16.1 ppg, 4.7 rpg, dan 2.1 apg dengan shooting 47.7% from the field dan 45.1% dari 3-point line dengan rataan 2.5 threes per game. Kemampuan shot creating menjadi andalan utama, dan di musim keduanya bersama Villanova, Bey berkembang sangat pesat. Blazers akan menjadi tim yang paling beruntung untuk mendapatkan jasanya.

16. Minnesota Timberwolves (via Brooklyn Nets)

Tre Jones | 6-2 point guard | 19 tahun, sophomore | Duke | Floor General

Timberwolves sudah memiliki dLo dan Okogie sebagai point guard di franchise mereka, namun mereka masih kekurangan kreativitas di sektor guard. Jika ingin mendrafting talenta bagus, maka Tre Jones yang musim ini cukup impresif bisa menjadi pilihan. Sebagai sophomore dan permain bermain bersama Zion, Cam Reddish dan RJ Barrett, tentu pengalaman Tre Jones akan langsung bisa ditranslate ke kompetisi NBA. Apalagi musim ini perkembangan point guard 6’2 kaki ini cukup pesat, sehingga akan sangat pas untuknya menjadi role player di musim-musim mendatang. Tre Jones memiliki kreatifitas, kemampuan shooting dan berbagai sudut lapangan hingga menjadi general floor yang handal. Satu hal yang perlu dibenahi adalah efisiensinya yang masih sangat rendah.

17. Boston Celtics (via Memphis Grizlies)

Josh Green | 6-6 small forward | 19 tahun, freshman | Arizona | 3-and-D player

Shooting Guard yang memiliki kapabilitas untuk menjadi salah satu the new Korver, Danny Green & JJ Redick. Josh Green memiliki kemampuan komplit untuk menjadi spot up shooter yang handal di NBA. Bersama Arizona, Green mencatatkan 12 ppg dan 1.5 spg. Green diproyeksikan untuk menjadi salah satu 3-and-D wing yang bagus jika tim yang mendraft namanya mampu mengembngkan bakat alaminya ini. Celtics memiliki sederet wing defender bagus, dan akan jadi kesempatan bagi Green untuk menimba ilmu sebanyak mungkin disana.

18. Milwaukee Bucks (via Indiana Pacers)

Paul Reed | 6-9 power forward | 21 tahun, junior | DePaul

Saat ini NBA sangat mencintai big man yang dapat melakukan tembakan dengan baik dari luar 3pt line. Stretch 4 dan Stretch 5 big man adalah komposisi alami untuk semua tim NBA yang membutuhkan instant threat ketika ketinggalan angka, atau ketika ingin mendapatkan shooting option. Reed yang 3 musim menghabiskan karir di DePaul berharap mampu untuk mengembangkan permainannya ke level tertinggi di NBA. Semua tim memberi penilaian tinggi terhadap stretch 4 big man, terutama Milwaukee Bucks yang sudah 2 musim menerapkan metode ini.

19. Dallas Mavericks

Theo Maledon | 6-4 point guard | 18 tahun, Internasional | ASVEL

Theo Maledon adalah point guard muda yang sering dibandingkan dengan Tony Parker. Namun pemain ini memiliki body frame yang berbeda dan cara bermain yang sangat berbeda juga. Mereka hanya satu negara di satu tim yang sama dengan Parker. Pemain ini memiliki potensi yang sangat besar di 3-5 tahun kedepan, Maledon juga mampu menjadi combo guard karena memiliki tinggi 6’4 kaki yang membuatnya akan mampu memiliki kemampuan defense yang baik dengan wingspannya. Untuk Mavericks, pemain ini juga sangat pas karena saat ini mereka tak memiliki point guard murni, hanya Luka Doncic yang lebih bermain sebagai point forward dengan tinggi badannya yang setinggi wing player.

20. Oklahoma City Thunder

Devin Vassell | 6-5 shooting guard | 20 tahun, sophomore | Florida State | wing defender

Vessell merupakan salah satu wing defender terbaik yang mampu melakukan shooting yang sangat baik dari berbagai sudut lapangan. Pemain ini juga memiliki kemampuan 3-point yang akurat (lebih dari 40% di college) dan potensi on ball dan off-ball defense nya. Di beberpa Mock Draft nama Vessell bahkan masuk dalam top 10 picks. OKC membutuhkan wing baru untuk menambah amunisi yang saat ini sudah dibangun dengan pondasi Shai Gilgous Alexander.

21. Brooklyn Nets (via Philadelphia 76ers)

Jalen Smith | 6-10 forward/center | 20 years old, sophomore | Maryland

Sophomore yang berasal dari Maryland ini merupakan salah satu Stretch 4 modern yang banyak dicari oleh tim-tim NBA. Smith memiliki kemampuan shooting yang bagus serta overall physical permainannya. Di Brooklyn Nets nanti sang pemain bisa menjadi role player yang bagus untuk support bintang utama mereka seperti Kevin Durant, Kyrie Irving, dan Spencer Dinwidie

22. Denver Nuggets (via Houston Rockets)

Isaiah Stewart | 6-9 center | 18 years old, freshman | Washington

Isaiah Stewart menjadi salah satu freshman yang namanya sering masuk dalam lottery picks atau di top 15. Pemain ini memiliki kemampuan fisik yang dominan dan benar-benar atraktif di Pac-12. Sebagai seorang undersized big man, Stewart memiliki potensi untuk menjadi shooter yang handal di NBA karena memiliki persentase freethrow yang baik. Nuggets akan sangat terbantu jika memilih pemain yang satu ini.

23. Miami Heat

Daniel Oturu | 6-10 center | 20 years old, sophomore | Minnesota

Sophomore big man dengan kemampuan shooting yang baik? Tentu salah satu nama yang banyak diperbincangkan adalah Oturu. Pemain yang dua musim bermain di Big Ten ini memiliki progress yang sangat bagus di musim keduanya. Mencatatkan 20 ppg bukan hal yang mudah untuk seorang big man yang juga mampu menembak 36% dari 3-point line. Salah satu potensi menjanjikan di kelas ini.

24. Utah Jazz

Aaron Nesmith | 6-6 wing | 19 years old, sophomore | Vanderbilt

Nesmith bisa dikatakan sebagai salah satu shooter terbaik di kelas ini, pemain yang 2 musim membela Vanderbilt di kompetisi SEC ini mencatatkan shooting 52% dari 3-point line serta rataan poinnya 23 ppg. Sebagai seorang wing, pemain ini masih memiliki sisi yang perlu didevelop, namun potensinya sangat terasa sebagai salah satu scorer masa depan NBA.

25. New York Knicks (via Los Angeles Clippers)

Vernon Carey Jr.  | 6-10 center | 18 years old, freshman | Duke

Banyak orang yang masih menganggap remeh peran Big Man di modern NBA. Meskipun tak memiliki kemampuan shooting yang bagus, namun Carey merupakan pemain dengan dominasi fisik yang bagus. Mampu mencetak angka dari post-up dan akan sangat menguntungkan untuk diproyesikan sebagai role player yang handal.

26. Oklahoma City Thunder (via Denver Nuggets)

Precious Achiuwa | 6-9 forward/center | 20 years old, freshman | Memphis

Achiuwa sejatinya mengisi peran yang ditinggalkan James Wiseman setelah memutuskan untuk keluar dari NCAA setelah hanya 3 kali bertanding. Berbeda dengan Wiseman, pemain ini memiliki fisik yang undersized namun masih mempunyai kemampuan scoring yang bagus. Achiuwa juga mampu melesakkan 3-point dengan cukup konsisten dan jika dikembangkan dengan benar maka akan ada potensi Bam Adebayo didalamnya.

27. Boston Celtics

Kira Lewis Jr. | 6-4 guard | 18 years old, sophomore | Alabama

Sophomore termuda dalam kelas ini, Lewis memiliki semua kemampuan yang bisa saja dia aplikasikan di level atas. Kelebihan dari Lewis adalah speed yang sangat bagus serta kemampuan scoring di net. Lewis juga memiliki potensi shooting yang bagus serta body frame yang baik utk menjadi combo guard. Banyak mock draft yang menempatkan Lewis di top 15 player yang harus didraft. Jika beruntung, maka Celtics akan mendapatkan salah satu DeAaron Fox yang baru.

28. Toronto Raptors

Jordan Nwora | 6-7 small forward | 21 years old, junior | Louisville | offensive wing

Nwora diproyeksikan sebagai salah stau wing yang produktif dan memiliki kemampuan scoring yang bagus. Musim ini tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan namun potensi Nwora tetaplah besar. Jika tim mampu mengembangkan bakatnya, maka pemain ini dapat menjadi salah satu role player yang useful. Nwora memiliki nama yang sangat dikenal di level college.

29. Los Angeles Lakers

Markus Howard | 5-11 point guard | 20 tahun, senior | Marquette | offensive weapon

Top scorer di college basketball, Howard merupakan point guard dengan tinggi hanya 5-11 kaki, namun telah menjadi salah satu leader terbaik untuk timnya Marquette. Pemain senior di Big East ini mencatatkan 27.8 ppg musim ini dan bisa dibayangkan jika kemampuan scoring ini mampu diimplementasikan ke NBA maka akan sangat bagus. Howard adalah high volume scorer seperti Isaiah Thomas di Celtics, serta mungkin memiliki bakat shooting seperti Steph Curry. Salah satu talenta paling underrated di kelas ini.

30. Boston Celtics (via Milaukee Bucks)

Patrick Williams | 6-8 small forward | 18 tahun, freshman | Florida State

Freshman asal florida state ini diproyeksikan menjadi salah satu wing terbaik di kelas ini. Meskipun bukan high volume scorer, namun Williams memiliki value lain yakni di shooting potensial serta dapat menjadi two-way player untuk beberapa musim kedepan.

Nama-nama 30 talenta terbaik dari NBA Draft 2020 ini akan menghiasi daftar 1st round atau putaran pertama. Adapun 2nd round yang juga dihuni oleh bakat-bakat yang bagus juga. Serta pemain-pemain yang tak terpilih dapat tetap masuk NBA melalui jalur undrafted atau NBA Draft di musim selanjutnya.

Kevon Looney adalah pemain basket Amerika Serikat yang bermain di posisi Power Forward dan Center untuk tim Golden State Warriors. Pemain yang memiliki nama panjang Kevon Grant Looney ini dilahirkan pada 6 Februari 1996 di Milwaukee, Wisconsin. Saat ini Looney berusia 23 tahun. Sebagai salah satu pemain frontcourt penting di Warriors, dia juga ditunjang dengan tinggi badan 206 cm (6’9 kaki) dan berat 100 kg.

Kevon Looney
Kevon Looney di NBA Finals 2019, foto: NYpost.com

Kevon Looney merupakan pilihan Golden State pada malam NBA Draft 2015 yang pada saat itu dirinya terpilih di urutan 30 1st round pick. Selama beberapa musim bermain untuk tim yang bermarkas di San Francisco ini, Looney menjelma menjadi salah satu pemain penting bagi tim, terutama di musim 2018/2019 saat Warriors harus kandas di final melawan Toronto Raptors di Finals. Secara statistik kontribusi Looney meningkat dari musim ke musim, dan diharapkan musim ini dia dapat menghadirkan perkembangan yang lebih mencolok.

Karir Kevon Looney

Karir Junior

Looney yang lahir dan dibesarkan di Milwaukee meniti karir juniornya bersama sekolah Alexander Hamilton. Disana dia merupakan pemain terbaik yang bermain sangat dominan sehingga membuat banyak pengamat basket terus memantau perkembangan Looney. Di tingkat junior, Looney mencatatkan rataan angka 26.1 ppg, 12.4 rpg dan 7.0 bpg. Bakat defensive Looney sangat terlihat di usia mudanya yakni angka block per game yang sangat tinggi. Di Hamilton sendiri, nomor 5 telah dipensiunkan sebagai tanda untuk menghormati Looney yang dianggap sebagai pebasket terbaik yang pernah dilahirkan di sekolah tersebut.

Karir College

Karir college dari Kevon Looney dimulai pada musim 2014-2015 yakni saat Looney bergabung untuk University of California, Los Angeles (UCLA). Keputusan untuk bergabung di kampus UCLA didasari oleh pilihannya sendiri yang menganggap tempat tersebut adalah wadah yang tepat untuk mengembangkan karir seniornya.

Tak butuh waktu lama untuk Looney dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, sebagai seorang freshman Looney langsung mencatatkan seluruh pertandingan UCLA di konferensi Pac-12. Catatan 36 pertandingan dengan rataan menit bermain 30 menit membawanya mengukir 11.6 ppg, 9.2 rpg, 1.4 apg, dan 1.3 spg dengan persentase shooting 47/41/62. Di level college ini Looney dikenal sebagai penembak yang komplit baik 2 point maupun 3 point. Kemampuan reboundingnya juga makin terasah terutama untuk offensive rebound.

Di akhir musim Looney sudah memenuhi syarat untuk dapat mengikuti NBA Draft 2015. Dan disaat yang diinginkan tersebut Looney bergabung dengan jawara NBA 2015 Golden State Warriors yang pada saat itu sangat mencari pemain big man untuk posisi PF dan Center.

Karir Profesional di NBA

Didraft pada tahun 2015, Looney terus diasah kemampuannya dan sempat dikirim ke kompetisi G League untuk memberikan jatah bermain yang lebih banyak serta demi meningkatkan perkembangannya. Luar biasanya Looney langsung membuat catatan double-double pada debutnya bersama Santa Cruz Warriors. Kemudian dia kembali dipanggil untuk memperkuat sekuad utama setelah menyelesaikan 5 pertandingan dengan catatan 8.0 ppg dan 10.0 rpg dalam 18 menit rataan bermainnya. Looney kemudian menderita cedera yang membuat transisinya ke tim utama Warriors sempat terhambat

Pada musim 2017, Looney makin mendapatkan tempat di skuad Steve Kerr. Sang pelatih bahkan mentransformasi posisi Looney ke Center karena akan sangat tidak mungkin menggeser posisi Draymond Green sebagai PF. Apapun kesempatan yang diberikan, Looney mampu menerjemahkannya dengan baik dan pada akhirnya mampu memperbaiki catatan angkanya di musim ketiganya.

Pada musim keempat yakni 2018-2019, Looney bermain dalam 80 pertandingan semusim dan mendapatkan kesempatan 24 kali tampil starter karena Damian Jones dan DeMarcus Cousins yang masih cedera. Kesempatan ini tak disia-siakan, kontribusi besar Looney bukan hanya terlihat dari sisi statistik, namun juga dari chemistry dan kemampuan defensivenya yang sangat baik. Looney mampu menjadi tembok yang sangat kuat di bawah ring, serta selalu mampu membuka permainan pick and roll dengan semua Guard Warriors. Looney juga memiliki insting rebounding yang sangat bagus dan hal tersebut diperlihatkan selama Playoff NBA 2019.

Kemampuan Offensive Rebound dan Defensive

Looney menjadi salah satu aset terbaik Golden State Warriors untuk musim ini terutama karena memiliki kemampuan defending & rebounding yang sangat baik. Looney adalah pemain yang sangat kuat untuk menjaga pemain lawan serta mampu membaca pertandingan dengan baik sehingga ketika di momen fastbreak dia sering tiba-tiba sudah berada di daerah paint area lawan.

Kemampuan Offensive Reboundnya juga sangat bagus dan hal tersebut memberikan manfaat besar bagi Golden State untuk terus menjaga possesion dalam bertanding. Selain Looney, pemain Golden State lain yang memiliki kemampuan offensive rebound yang bagus yakni Alfonzo McKinnie. Penampilan Looney pada musim 2018-2019 sangat diapresiasi, bukan hanya dari fans, namun dari pelatih dan rekan Looney. Ini membuktikan bahwa Looney kemungkinan besar adalah kesuksesan ke-empat Warriors dari segi drafting di satu dekade terakhir setelah Draymond Green, Klay Thompson dan Steph Curry.

Gaji Kevon Looney

Di akhir musim kemarin Looney menandatangani kontrak berdurasi 3 musim bersama Golden State Warriors dengan nilai total US$15 juta. Untuk pembagian per musimnya yakni:

  • Gaji Musim 2019-2020 = US$4,46 juta
  • Gaji Musim 2019-2020 = US$4,82 juta
  • Gaji Musim 2019-2020 = US$5,17 juta (player option)

Statistik Kevon Looney

Selama berkarir 4 musim di NBA serta satu musim di level college, statistik Looney yakni:

Tim GP Min Pts FG% 3pt% Reb Ast Stl Blk Musim
UCLA 36 30.9 11.6 47.1 41.5 9.2 1.4 1.3 0.9 14/15
Warriors 5 4.2 1.8 57.1 50 2 0 0 0 15/16
Warriors 53 8.4 2.5 52.3 22 2.3 0.5 0.3 0.3 16/17
Warriors 66 13.8 4 58.1 20 3.3 0.6 0.5 0.8 17/18
Warriors 80 18.5 6.3 62.5 10 5.2 1.5 0.6 0.7 18/19

Rating Kevon Looney di NBA 2K20

Rating game basket 2K20 sudah dirilis dan dikonfirmasi, untuk rating Kevon Looney mendapatkan rating overall 77

Damion Lee adalah pemain basket Amerika Serikat yang berposisi Shooting Guard dan bermain untuk tim Golden State Warriors. Di musim ini Lee juga masih merupakan pemain two-way contract terafiliasi dengan G League team Santa Cruz Warriors. Sama seperti musim sebelumnya, Lee akan menghabiskan setengah dari musimnya untuk bermain di kompetisi kedua NBA ini. Sebagai seorang Shooting Guard, Lee memiliki postur yang ideal yakni tinggi 198 cm (6’6 kaki) dan berat badan 95 kg. Lee juga memiliki kemampuan shooting 3 point yang sangat bagus seperti halnya keluarga Curry.

Damion Lee
Damion Lee, Foto: Mercurynews.com

Damion Lee merupakan adik angkat dari point guard terbaik NBA saat ini yakni Stephen Curry. Lee merupakan suami dari Sydel Curry, sehingga Lee juga memiliki hubungan keluarga dengan Seth Curry dan Dell Curry. Meski berstatus sebagai adik angkat, bukan berarti Lee tak punya bakat. Dalam perjalanan karirnya, Lee terbukti sebagai salah satu scorer yang handal. Itu dibuktikan dengan suksesnya Lee di level college hingga ketika masih membela Atlanta Hawks. Penampilannya di Golden State musim kemarin pun bisa dibilang berhasil karena kemampuan menembak Lee yang diatas rata-rata role player Warriors lainnya.

Karir Damion Lee

Karir Junior

Damion Lee dilahirkan di Baltimore, Maryland pada 21 Oktober 1992 dan saat ini Lee berusia 26 tahun. Lee memulai perjalanan panjang karirnya di sekolah Calvert Hall di kota Towson, Maryland. Lee pada saat itu merupakan bakat muda yang paling dikagumi disekolahnya. Lee kemudian pindah ke St. Thomas Moore di Oakdale, Connecticut. Disana Lee mengemas rataan 17 ppg, 6 rpg dan 5 apg pada musim 2010-2011. Dia juga merupakan pemain yang membantu timnya memimpin rekor 30-7.

Karir College

Pada karir college, Damion Lee menghabiskan 4 musim bersama Drexel dan satu musim bersama Lousville. Bakat Lee langsung terlihat di musim perdananya dengan membukukan 12.0 ppg, 4.4 rpg dan 1.7 apg dengan persentasi shooting 45/37/77 dalam 36 pertandingan. Di musim sophomore nya, Lee berhasil memperbaiki catatannya menjadi 17.1 ppg serta pada musim pamungkasnya di Drexel, Lee mencatatkan poin tertinggi yakni 21.4 ppg, 6.1 rpg, 2.3 apg, dan 1.5 spg dalam 27 pertandingan.

Lee kemudian bergabung Louisville pada musim ke-5 di level college, di akhir musim dia mencatatkan 15.9 ppg, 3.9 rpg dan 2.0 apg dalam 30 pertandingan di kompetisi ACC. Lee akhirnya ikut untuk ambil bagian pada NBA Draft 2016. Sayangnya tidak ada satupun tim NBA yang melirik Lee, yang pada akhirnya Lee bergabung di tim G League Maine Red Claws yang merupakan tim afiliasi dari Boston Celtics.

Karir Profesional di NBA

Karir Lee di kompetisi NBA diawali dari tim G League Maine Red Claws dan disana Lee mengakhiri musim dengan catatan fantastis 17.8 ppg, 6.3 rpg dan 3.4 apg. Namun karena Lee mengalami cedera, Boston Celtics akhirnya melepas Lee yang kemudian bergabung dengan tim G League lainnya Santa Cruz Warriors.

Pada musim 2017-2018, Lee bermain satu musim untuk Santa Cruz, dan pada Maret 2018 salah satu NBA tim akhirnya benar-benar tertarik untuk memakai jasa Lee. Pada saat itu dia menandatangani kontrak 10 hari. Kontrak tersebut yakni bersama Atlanta Hawks. Kontrak 10 hari kedua juga ditandatangani oleh Lee, dan karena Lee memiliki catatan angka yang benar-benar bagus untuk Hawks, akhirnya mereka mengontrak Lee hingga akhir musim.

Pada musim panas 2018, Lee yang berada pada masa free agent menandatangani kontrak bersama Golden State Warriors dengan skema two-way contract. Memang agak mengejutkan karena Lee sudah terbukti mampu menjadi scorer yang handal untuk kompetisi NBA, namun mau mengambil tawaran tersebut. Meski harus membagi waktu untuk dua tim berbeda, namun Lee tetap tampil produktif untuk skuad utama Golden State yakni dengan menorehkan 4.9 ppg dan 2.0 rpg dalam 32 pertandingan dengan rataan bermain 11.7 menit. Catatan shootingnya juga cukup baik yakni 44/39/86. Di musim ini, Lee kembali menandatangani kontrak yang sama dan diharapkan akan memberikan penampilan yang lebih baik seiring dengan lebih banyaknya menit bermain di tim utama Golden State.

Shooter Berbakat

Damion Lee tak diragukan lagi sebagai salah satu shooter berbakat yang selama ini masih belum mampu menunjukkan kepiawainnya tersebut. Kemampuan 3 pointnya sangat konsisten dan stabil dan mampu menjadi penyelamat tim di banyak momen. Lee juga pernah mencatatkan poin tertinggi yakni 20 points pada 9 April 2019 melawan New Orleans Pelicans. Sebagai seorang SG, kemampuan shooting Lee bisa menjadi jawaban untuk Warriors mengarungi musim tanpa dua pemain andalannya yakni Kevin Durant yang pindah ke Brooklyn serta Klay Thompson yang cedera panjang. Lee hanya perlu untuk meningkatkan kemampuan defensenya serta kolaborasi dengan pemain lain di lapangan. Akan sangat menarik melihat kiprah Lee di musim ini.

Gaji Damion Lee

Lee menandatangani kontrak satu musim dengan skema two-way contract sebesar kurang dari US$1 juta. Namun di musim 2020-2021 nanti Lee memiliki peluang untuk mendapatkan kontrak bersih sebesar US$1,54 juta bersama Golden State Warriors.

Statistik Damion Lee

Damion Lee menghabiskan 5 musim di kompetisi college serta dua musim di G League. Catatan statistiknya adalah sebagai berikut:

Tim GP Min Pts FG% 3pt% Reb Ast Stl Blk Musim
Drexel 36 28.9 12 45.4 37.5 4.4 1.7 0.8 0.3 11/12
Drexel 27 33.1 17.1 42.5 36.1 5.1 1.8 0.8 0.1 12/13
Drexel 5 26.8 13 37.1 27.3 4.2 2.2 0.6 0.2 13/14
Drexel 27 38.1 21.4 43.8 38.5 6.1 2.3 1.5 0.3 14/15
Louisville 30 33.6 15.9 42.8 34.1 3.9 2 1.5 0.1 15/16
Hawks 15 26.9 10.7 40.8 25.1 4.2 1.9 1.3 0.1 17/18
Warriors 32 11.7 4.9 44.1 39.7 2 0.4 0.4 0 18/19

Rating Damion Lee di NBA 2K20

Rating game basket 2K20 sudah dirilis dan dikonfirmasi, untuk rating Damion Lee mendapatkan rating overall 70.

Alfonzo McKinnie adalah pemain basket Amerika Serikat yang bermain di posisi Small Forward untuk tim Golden State Warriors. Sebelum bermain di NBA, McKinnie telah mencicipi banyak kompetisi lain selama kurun waktu 2 tahun dari 2015 hingga 2017. McKinnie merupakan pemain dengan bakat paling menarik sepanjang perhelatan musim 2018-2019 bersama Golden State Warriors. Meski masih tidak konsisten, pemain ini memiliki segala kemampuan untuk menjadi role player yang bagus di NBA.

Alfonzo McKinnie
Alfonzo McKinnie vs Bulls, Foto: NBA.com

Alfonzo McKinnie dilahirkan pada 17 September 1992 di Chicago, Illinois dan saat ini berumur 27 tahun. Pemain ini ditunjang dengan fisik yang mumpuni untuk bermain di posisi Small Forward yakni tinggi 203 cm (6’8 kaki) dan berat badan 98 kg. McKinnie juga mampu bermain di posisi lain seperti Shooting Guard dan Power Forward. Kemampuan terbaik McKinnie selama membela Warriors adalah Corner 3 spesialisnya. McKinnie juga merupakan produk Undrafted pada 2015, yakni saat rekan setimnya D’Angelo Russell dan Willie Cauley-Stein didraft oleh tim mereka.

Karir Alfonzo McKinnie

Karir Junior

Di usia junior McKinnie bermain di Curie Metropolitan High School dan Marshall Metropolitan High School. Dia merupakan pemain starter yang selalu jadi langganan di sekolahnya untuk setiap kejuaraan. Pada All-Red West Conference, McKinnie mencatatkan angka 11.2 ppg dan 8.5 rpg.

Karir Senior

Karir college McKinnie diawali di Eastern Illinois dari tahun 2010 hingga 2012. Selama kurun waktu tersebut dia mencatatkan 10.2 ppg dan 7.0 rpg tepatnya pada musim sophomore nya. Kemudian McKinnie pindah ke Green Bay, pada musim perdananya dia hanya bermain 9 kali dari bangku cadangan dan hanya mencatatkan 4.6 ppg dan 2.8 rpg dari 12.8 rataan menit bermain. Di tahun keduanya bersama Green Bay, McKinnie tampil lebih konsisten dan berhasil memperbaiki catatan statistiknya menjadi 8.0 ppg dan 5.3 rpg. Menghabiskan waktu 4 musim di kelas college akhirnya McKinnie berharap bisa didraft oleh salah satu tim di NBA Draft 2015.

Karir Profesional di NBA

Sebelum menemukan pelabuhan baru di NBA bersama Toronto Raptors pada 2017, Nasib McKinnie sebagai pemain basket profesional seakan terombang-ambing, di awal karir profesionalnya dia bergabung dengan East Side Pirates, yakni salah satu liga di Luxembourg, dia mencatatkan rataan 26 point per game.

Setelah satu musim, McKinnie kemudian melanjutkan karir di Meksiko yakni Rayos de Hermosillo, dan disana dia menjadi salah satu pemain yang paling mencolok di tim dengan menorehkan angka-angka yang tinggi. Akhirnya pada September 2016, McKinnie mengikuti try out untuk bergabung di salah satu tim NBA G League yakni Windy City Bulls.

McKinnie harus membayar 175 dollar AS untuk bisa mengikuti tryout ini. Dan semua jerih payahnya akhirnya terbayar karena dia masuk sebagai roster inti di Windy City Bulls.

Setelah melewati banyak sekali rintangan, akhirnya McKinnie berhasil menggapai mimpinya untuk bermain di NBA. Yakni berkat penampilan menawannya di G League, Toronto Raptors mengikatnya satu musim dengan skema two-way contract bersama tim G League lainnya Raptors 905. Di Toronto McKinnie mencatatkan 14 pertandingan sebagai pemain pengganti dengan catatan 1.5 ppg dan 0.5 rpg dalam 3.8 menit rataan bermainnya. Di Akhir musim kontrak McKinnie dibebaskan sehingga dia bisa berstatus Free Agent dan dapat bergabung dengan Golden State Warriors.

Pada musim 2018-2019, Golden State memberikan kontrak minimum dua musim kepada McKinnie yang diproyeksikan untuk menjadi salah satu role player diantara pemain lainnya seperti Jonas Jerebko, Jordan Bell, dan Marcus Derrickson. Di musim sophomorenya di NBA, McKinnie menampilkan permainan yang impresif dan sebagai role player dia cukup mampu menjawab tantangan yang diberikan pelatih. McKinnie mengakhiri musim dengan catatan 4.7 ppg, 3.4 rpg, dan 0.4 apg dalam persentase shooting 48/35/56.

Kemampuan Rebound dan Shooting Alfonzo McKinnie

Selama menjalani musim bersama Warriors, banyak fans yang mengapresiasi kemampuan offensive rebound dari McKinnie. Dia merupakan salah satu yang paling dominan di paint area bersama Kevon Looney. Tak jarang Steve Kerr sering memainkannya di waktu-waktu krusial terutama jika tim harus berhadapan dengan lawan yang memiliki kemampuan bola tinggi diatas rata-rata. Kemampuan rebound McKinnie mampu menjaga momentum tim baik saat bertahan maupun menyerang. Sedangkan kemampuan shootingnya, McKinnie dikenal sebagai spesialis corner three. Hal ini dibuktikan di sepanjang musim bahkan pada momen krusial di NBA Finals 2019. Jika konsistensinya diperbaiki, kemungkinan peluang McKinnie untuk terus memperbaiki statistiknya akan semakin terbuka lebar.

McKinnie diproyeksikan dapat mengisi posisi starter Small Forward yang ditinggalkan Kevin Durant. Jika dibandingkan dengan SF lain di roster warriors seperti Glenn Robinson dan Alec Burks, McKinnie masih yang paling menjanjikan. Dan akan sangat menarik melihat perkembangan penampilannya pada musim ini. Jika McKinnie bisa memperbaiki segala yang kurang, terutama konsistensi dan shooting free thrownya, maka dia bisa menjadi aset yang paling berharga untuk Golden State Warriors.

Gaji Alfonzo McKinnie

McKinnie mengikat kontrak dua musim bersama Golden State Warriors, dan untuk musim keduanya kali ini dia mendapat gaji US$1,58 juta. Tentunya untuk mendapatkan angka yang lebih besar di free agent nanti, McKinnie harus bekerja keras untuk membuktikan nilainya.

Statistik Alfonzo McKinnie

Berikut merupakan statistik dari Alfonzo McKinnie baik saat masih di college dan di NBA bersama Raptors dan Warriors.

Tim GP Min Pts FG% 3pt% Reb Ast Stl Blk Musim
Eastern Illinois 25 11.8 3.6 54.5 0 3.6 0.2 0.5 0.2 10/11
Eastern Illinois 29 23.8 10.2 56.7 0 7 0.4 0.6 0.8 11/12
Green Bay 9 12.8 4.6 42.9 46.2 2.8 0.2 0.3 0.4 13/14
Green Bay 33 21.6 8 46.3 32.8 5.3 0.2 0.5 0.5 14/15
Raptors 14 3.8 1.5 53.3 33.3 0.5 0.1 0.1 0.1 17/18
Golden State 72 13.9 4.7 48.7 35.6 3.4 0.4 0.3 0.2 18/19

Rating Alfonzo McKinnie di NBA 2K20

Rating game basket terbaik yakni 2K20 sudah dirilis dan dikonfirmasi, untuk Alfonzo McKinnie mendapatkan rating overall 72.

Permainan bola basket adalah salah satu olahraga yang paling populer di dunia dan sudah dimainkan dari usia junior hingga ke level profesional. Dasar dan teknik olahraga ini bertumpu pada kemampuan olah bola menggunakan kedua tangan dengan kombinasi gerakan seluruh tubuh. Permainan bola basket ini bahkan menjadi cabang olahraga terpopuler di Amerika Serikat, yang terkenal dengan kompetisi junior baik di level sekolah, level kuliah NCAA, dan salah satu kompetisi terakbar NBA.

Tujuan Permainan Bola Basket
Long Beach basketball, tujuan dan manfaat bermain basket

Adapun tujuan dan manfaat olahraga ini terbagi dalam beberapa kategori yakni tujuan permainan secara tim, individu, dan manfaat secara umum untuk kesehatan. Gerakan dari permainan bola basket mengharuskan seluruh otot tubuh bekerja lebih cepat, untuk otot kaki sebagai tumpuan untuk meloncat dan melakukan pivot/dribbling, serta tangan untuk memadukan berbagai teknik dasar bola basket seperti passing, shooting, finishing, dan blocking.

Tujuan Permainan Bola Basket dalam Tim

Bola basket dimainkan oleh 5 pemain yang memiliki posisi dan tugas masing-masing. Posisi inti dalam permainan ini adalah Point Guard, Shooting Guard, Small Forward, Power Forward, dan Center. Adapun tujuan permainan ini dalam tim adalah:

1. Mencetak Angka Sebanyak-banyaknya

Inti dari pertandingan bola basket adalah memenangkan pertandingan dengan cara mencetak angka sebanyak-banyaknya dalam 4 kuarter selama permainan ini berlangsung. Tiap tim harus mampu untuk melakukan distribusi bola dan mencetak angka dari berbagai sudut lapangan. Kreativitas mencetak angka menjadi bagian dari kerja kolektif tim.

2. Mempertahankan Keunggulan

Mencetak angka banyak akan sia-sia jika pada akhirnya tak mampu mempertahankan keunggulan. Disinilah permainan ini harus dimainkan secara seimbang, yakni selain harus mampu melakukan serangan dengan baik, fase defensif juga menjadi kunci kemenangan tim. 5 pemain dari tiap posisi harus mampu menjaga wilayahnya serta mampu mematikan permainan lawan secara individu.

3. Membentuk Sistem yang Solid

Tiap tim dalam permainan basket selalu memiliki strategi dan sistem permainan yang menjadi pakem tim tersebut saat bertanding. Tidak ada tim yang mampu memenangkan sesuatu kompetisi tanpa sistem yang sempurna. Sistem ini adalah kemampuan pelatih basket untuk memaksimalkan kemampuan individu serta menjaga efektivitas permainan secara keseluruhan.

4. Meraih Gelar Juara

Tujuan utama permainan basket secara tim adalah meraih gelar juara. Dalam tiap kompetisi, selalu ada beberapa tim yang bertanding untuk menjadi yang terbaik di kompetisi tersebut. Disitulah permainan ini menjadi lebih menarik, karena memiliki target besar yang bisa diraih bersama.

5. Mendapatkan Pengakuan

Tim yang memiliki rekor bagus di suatu kompetisi akan mendapat pengakuan dan menjadi titik acuan untuk dikalahkan. Dalam suatu kompetisi, tiap tim akan berupaya untuk menjadi yang terbaik sehingga akan semakin banyak pemain atau talenta basket yang ingin bermain disana. Di NBA, ada begitu banyak tim yang memiliki sejarah dan rekor kemenangan yang menarik sehingga selalu jadi acuan banyak tim yang lebih kecil di seluruh belahan dunia.

Tujuan Permainan Bola Basket Individu

Bermain bola basket dimulai dari keterampilan individu, adapun beberapa tujuan yang membuat orang ingin memainkan olahraga ini diantaranya:

1. Menyalurkan Hobi

Olahraga adalah pilihan, dan bola basket menjadi salah satu pilihan favorit banyak orang yang ingin memainkan suatu olahraga. Hobi menjadi salah satu yang mendasari tiap orang memainkan permainan tertentu, seperti halnya basket yang memiliki banyak penggemar dan menjadi materi favorit sejak usia dini.

2. Menjadi Pemain Profesional

Mimpi tiap pemain basket adalah menjadi pemain berlevel profesional, dalam hal ini basket tak lagi sekedar hobi, namun juga menjadi jalan hidup yang dipilih di level profesional. Jika banyak orang memilih jalur karir di bisnis, maka olahragawan akan menjadi atlit profesional di usia produktif. Hal ini memungkinkan tiap pemain memiliki jalur karir dalam tiap level dan kompetisi basket.

3. Basket Sebagai Pekerjaan

Di level profesional, pemain basket memiliki pendapatan yang setara dan bahkan lebih tinggi ketimbang pekerjaan profesional biasa. Menjadikan basket sebagai pekerjaan telah dilakukan di hampir setiap negara terutama di Amerika Serkat. Karena tak ada yang lebih menyenangkan dari hobi yang dibayar bukan? Bahkan Steph Curry dan Lebron James mampu meraih ratusan milyar per tahun dari bermain basket.

4. Menembus Kompetisi Elit

Salah satu cita-cita para pemain basket profesional adalah menembus kompetisi elit seperti IBL, NBA dan Euroleague. Tidak semua pebasket memiliki kesempatan untuk bertanding di level tersebut, sehingga sejak dini perlu menargetkan ini sebagai langkah untuk perbaikan di segala hal. Terutama untuk terus meningkatkan kualitas individu atau skillset.

5. Meraih Gelar Juara Tim dan Individu

Pemain basket akan terus dikenang namanya ketika mampu meraih gelar bersama tim atau mendapat koleksi penghargaan individu seperti MVP, DPOY, All-Star dan lain sebagainya. Jika kita sudah berada di level profesional namun masih belum mampu meraih gelar apapun, maka keinginan tersebut akan terus mendorong kita untuk melakukan perbaikan secara individu dan kontribusi untuk tim.

Manfaat Permainan Bola Basket bagi Kesehatan

Selain memiliki tujuan besar, permainan bola basket juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tiap orang yang memainkannya. Beberapa manfaat utama ketika kita bermain bola basket yakni:

1. Tubuh Ideal

Bermain bola basket akan menjadikan tubuh menjadi lebih ideal karena gerakan yang ada dalam permainan ini bermacam-macam dan melibatkan semua otot tubuh. Tentu masalah seperti kelebihan berat badan bisa segera hilang dengan memainkan permainan ini secara rutin. Karena energi yang dibakar sangat tinggi dan memperlancar aliran darah dari jantung ke otak. Selain itu, kemampuan atletis seperti kecepatan dan loncatan juga akan berkembang pesat jika memainkan permainan bola basket ini.

2. Keterampilan Motorik

Skill olah bola dan gerakan dalam permainan ini dilakukan dengan cepat dengan berbagai macam improvisasi yang tidak ada di olahraga lainnya. Dengan memainkan olahraga ini, maka motorik akan meningkat karena tubuh terbiasa untuk melakukan berbagai gerakan cepat.

3. Memaksimalkan Tinggi Badan

Bagi kita yang ingin memiliki tinggi badan ideal, maka akan sangat disarankan untuk memainkan olahraga ini. Di level profesional bahkan rata-rata tinggi badannya adalah 180-213 cm. Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling cocok dimainkan untuk pemain bertubuh tinggi dan besar. Jika kita memainkannya dari kecil, maka tinggi badan kita bisa dimaksimalkan lewat olahraga ini. Karena olahraga ini selalu mengedepankan fleksibilitas tubuh dan athleticsm.

4. Meningkatkan Konsentrasi

Olahraga ini menjadi salah satu yang mewajibkan tiap pemainnya untuk terus berkonsentrasi saat pertandingan sedang berlangsung. Dengan pergerakan cepat dan sulit diantisipasi, maka akan memaksa tiap pemain untuk meningkatkan konsentrasinya. Tanpa konsentrasi yang baik, maka akan sangat merugikan tim. Jika terbiasa dengan konsentrasi di olahraga ini, maka manfaatnya akan berkelanjutan ke berbagai hal seperti kemampuan mempertahankan fokus dan konsentrasi di kehidupan sosial.

5. Melatih Stamina dan Otot

Olahraga ini menjadi salah satu yang paling menguras stamina dan otot, bahkan dalam sistem pergantiannya dibuat bebas karena hampir mustahil untuk mempertahankan permainan terbaik selama 4 kuarter tanpa beristirahat. Salah satu aspek yang paling terkuras adalah nafas, olahraga ini dimainkan secara cepat dengan tiap pemain harus mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Dalam beberapa menit saja olahraga ini akan menguras stamina yang sangat banyak, itulah alasan jika ingin melatih stamina, maka bola basket adalah pilihan yang tepat.

Jacob Evans III adalah pemain basket Amerika Serikat yang bermain untuk tim Golden State Warriors. Evans merupakan pemain yang dapat bermain di berbagai posisi seperti Point Guard, Shooting Guard, dan Small Forward. Kemampuan komplit Evans memudahkan pelatih untuk menempatkannya dalam pertandingan, namun posisi natural dari Jacob Evans adalah Point Guard karena dia memiliki handling, passing, dan parimeter defense yang baik.

Mock Draft NBA 2020 : Prediksi Talenta Muda Terbaik
Jacob Evans III di Summer Leagus 2019, Foto: USAtoday

Jacob Evans III dilahirkan pada 18 Juni 1997 di Jacksonville, North Carolina. Saat ini berumur 22 tahun dan memiliki tinggi badan 198 cm serta berat badan 95 kg. Evans juga merupakan pilihan pertama Golden State pada malam NBA Draft 2018, namanya terpilih di urutan ke-28 firt round pick. Pemilihan Evans didasari karena kebutuhan Warriors akan back-up SG yang pada saat itu hanya ada nama Klay Thompson yang bisa diandalkan. Kemampuan shooting Evans pada level college sangat diapresiasi dan management Warriors, dan mereka berharap kemampuan Evans dapat diterjemahkan di kompetisi NBA.

Karir Jacob Evans III

Karir Junior

Pada kelas junior Jacob Evans bergabung di St. Michael the Archangel yakni di Baton Rouge, Lousiana. Dia merupakan salah satu prospek terbaik untuk kelas junior dan berkat bakatnya tersebut akhirnya dia dapat bergabung di Cincinnati.

Karir College

Evans menghabiskan 3 musim di kelas college untuk Cincinnati di wilayah AAC. Pada musim perdananya yakni 2015-2016, Evans mencatatkan angka 8.4 ppg, 4.1 rpg, dan 1.6 apg. Catatan impresifnya dilanjutkan pada musim sophomorenya yakni 13.5 ppg, 4.2 rpg, dan 2.7 apg dalam 36 pertandingan.

Pada musim pamungkasnya bersama Cincinnati, Evans membukukan 13.0 ppg, 4.7 rpg, dan 3.1 apg. Yang membawa namanya masuk ke kelas NBA Draft 2018 dan dipilih secara meyakinkan oleh Golden State Warriors.

Karir Profesional di NBA

Di musim perdananya di NBA, Evans harus satu tim dengan bintang-bintang kelas wahid Golden State yang merupakan salah satu skuad terbaik sepanjang masa. Karena minimnya menit bermain akhirnya Evans beberapa kali bermain untuk tim afiliasi yakni Santa Cruz Warriors di G-League. Musim perdana Evans kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan ekspektasi manajemen ketika di plot sebagai back-up Shooting Guard yakni hanya membukukan 1.3 ppg dan 0.8 rpg dari 30 pertandingan dalam 6.8 rataan menit bermain.

Namun di G-League dan Summer League 2019, Jacob Evans menunjukkan penampilan yang lebih matang. Pelatih mengubah rolenya menjadi Point Guard, dan itu terlihat berhasil ketika Evans mampu tampil lebih efisien dan mencetak lebih banyak angka di kompetisi tersebut. Kolaborasinya dengan Jordan Poole serta rookie Warriors lainnya seperti Alen Smailagic, Eric Paschall, dan Ky Bowman memberikan harapan besar pada manajemen untuk melihat Evans di musim Sophomore nya. Itulah alasan kenapa hanya nama Evans yang tak dilego dari skuad Golden State untuk musim 2019-2020.

Bakat dan Talenta Jacob Evans

Jacob Evans dikenal sebagai 3 and D yang sangat berbakat. Kemampuan defensive keika masih di Cincinnati menyihir banyak pemandu bakat. Evans juga merupakan shooter yang bagus, dan secara umum dapat mengambil tembakan dari semua area seperti 3 point, midrange, dan close range. Musim perdananya di NBA tak berjalan baik, namun itu tak mengurangi bakatnya yang masih belum mampu dikeluarkan. Ketika diplot sebagai point guard, Evans sangat piawai dalam mengatur ritme permainan tim. Evans masih merupakan pemain yang butuh untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak, dan dia merupakan aset tim yang bisa kapan saja berkembang menjadi pemain berkelas.

Gaji Jacob Evans

Evans saat ini terikat rookie contract dengan Golden State selama 5 musim. Dan masih tersisa 4 musim kedepan dengan team option dan qualifying offer di musim ketiga dan kelima. Detail lengkap gaji Evans yakni sebagai berikut:

  • Musim 2019-2020 = US$1,92 Juta
  • Musim 2020-2021 = US$2,02 Juta (team option)
  • Musim 2021-2022 = US$3,64 Juta (team option)
  • Musim 2022-2023 = US$5,43 Juta (qualifying offer)

Statistik Jacob Evans

Berikut merupakan statistik Jacob Evans baik saat masih bermain di Cincinnati dan Golden State Warriors

Musim Umur Tim GP Min Pts FG% 3pt% Reb Ast Stl Blk
2015/2016 19 Cincinnati 33 24.4 8.4 37.2 33.3 4.1 1.6 0.8 0.8
2016/2017 20 Cincinnati 36 31.6 13.5 47.3 41.8 4.2 2.7 1.3 0.8
2017/2018 21 Cincinnati 36 30.8 13 42.7 37.1 4.7 3.1 1.3 1
2018/2019 22 Warriors 30 6.8 1.3 34 26.7 0.8 0.8 0.2 0.1

Rating Jacob Evans di NBA 2K20

Rating game basket terbaik yakni 2K20 sudah dirilis dan dikonfirmasi, untuk Jacob Evans mendapatkan rating overall 71.