Tinjauan Umum Tentang Pembelajaran Pengayaan

Pengertian Pengayaan 
Menurut Kunandar (2011:240) “program pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belajar lebih cepat. Hal ini dilaksanakan berdasarkan suatu keyakinan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terus terjadi (on going process) dan sekaligus menantang (challenging)”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatan bahwa pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belajar lebih cepat dan telah mencapai ketuntasan minimal dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikian sehingga mereka dapat mengoptimalisasikan perkembangan minat, bakat dan kecakapan.
Jenis Pembelajaran Pengayaan 
Menurut Kunandar (2014: 339) ada tiga jenis pembelajaran pengayaan yaitu: 
  1. Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masayarakat, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum. 
  2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri. 
  3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigasi/penelitian ilmiah. 

Pemecahan masalah ditandai dengan: 
  1. identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan; 
  2. penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan; 
  3. penggunaan berbagai sumber; 
  4. pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan; 
  5. analisis data; dan 
  6. penyimpulan hasil investigasi. 

Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan Buku Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pengayaan yang disusun oleh Tim Depdiknas dalam Sukiman (2012:51), disebutkan bentuk – bentuk pengayaan dapat dilakukan melalui : 
  1. Belajar kelompok, sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jamjam sekolah biasa, sambil mengikuti teman- temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan. 
  2. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati. 
  3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. 
  4. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian, tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kempotensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.